Sabtu, 03 November 2012
Kisah Para Lelaki Metropolitan
23.36 |
Diposting oleh
Guruntala |
Edit Entri
Seri
Novel Metropop tulisan Threes Emir,
“Nyonya Besar”, “Tuan Besar”, “Roman Orang Metropolitan”, “Menantu
dan Mertua Metropolitan” perlu untuk dibaca dan direnungkan. Seri novel
yang berdasarkan kisah nyata ini sarat dengan pelajaran hidup.
Novel
ini membuat saya teringat pada kata-kata Instruktur Program “Keluarga Sakinah thru Kamasutra”, Ibu Norma Harsono.
Ibu Norma mengatakan bahwa salah satu bentuk kasih sayang adalah peringatan
atau teguran.
Pada
novel Threes Emir ini, jelas sekali bahwa membiarkan anak tanpa teguran sama
dengan menjerumuskan anak pada jurang penderitaan. Banyak sekali anak, terutama
pria, yang menjadi pribadi tak bertanggung jawab, kurang tangguh, seenaknya
sendiri karena dimanjakan seorang Ibu. Kasih sayang seorang Ibu memang tidak
perlu diragukan namun memanjakan membuat anak terjerumus menjadi pribadi yang
tidak bisa bertanggung jawab.
Tidak
mudah menjadi orang tua, apalagi menjadi seorang Ibu. Sulit untuk membiarkan
anak terbang bagai panah seperti dalam puisi Khalil Gibran. Butuh jiwa besar untuk membiarkan seorang anak
menjalani hidup sebagaimana pilihannya. Butuh jiwa besar bagi seorang Ibu untuk
tidak ikut campur pada urusan rumah tangga anaknya ketika anak pria
kesayangannya sudah berumah-tangga.
Saya
kagum pada Ibu Ayu Utami @BilanganFu
yang membebaskan Ayu untuk hidup sesuai pilihannya. Ibu yang luar biasa, yang
menganggap kebahagiaan anak adalah kebahagiaannya juga.
Ada
Ibu-ibu yang luar biasa. Seorang teman dengan karir yang sangat bagus
memutuskan melepaskan karirnya untuk menjalani hidup sesuai idamannya, jalan
spiritual. Orang tua teman ini luar biasa. Padahal bisa saja orang tua ini
mengungkit biaya sekolah anaknya yang mahal. Orang tua yang hebat ini menyadari
bahwa perjalanan spiritual adalah perjalanan yang paling mewah di muka bumi
ini. Siddharta Gautama saja bisa melepaskan kerajaannya. Ajahn Brahm, lulusan
Cambridge University bisa hidup sederhana untuk menjalani hidup sebagai biksu.
Contoh
yang bisa kita ambil antara lain pada “Kisah Menantu & Mertua 20” pada
novel “Menantu & Mertua Metropolitan” Threes Emir. Victor yang dibesarkan
dalam kemewahan dan dimanjakan oleh Mama dan Eyang Putri, menjadi pihak
semau-gue. Saat usia 7 tahun, Eyang Putri membiarkannya menghabiskan dua piring
nasi dan satu ekor ayam utuh. Eyang dengan bangga menceritakan kegemaran makan
cucu kesayangannya tanpa sadar bahwa Victor makan berlebihan.
Mama
Victor menyesali diri mengapa dulu tidak mendidik anak semata wayang dengan
disiplin keras. “Nanti bila aku sudah tiada, bagaimana dia bisa hidup normal,
dan siapa yang akan menemaninya?”
Dimanjakan
dalam kemewahan membuat Victor tumbuh menjadi pribadi “semau gue”, yang semua
keinginannya tidak ada yang berani membantah, dan ‘suka-suka gue”, yang tidak
bisa menerima perintah dari siapapun. Tidak ada yang bisa menasihati Victor
perihal kemalasannya di segala bidang. Bekerja, ia malas. Bahkan mandi dan berganti
pakaian pun ia malas. Hobinya tidur-tiduran di kamar ber-ac kemudian nongkrong
di Pondok Indah Mall. Tidak heran bila istrinya pun tidak tahan dan minta
bercerai.
Uang
berlebihan bukan jaminan untuk membuat seorang anak tumbuh menjadi pribadi
mandiri yang berguna. Apalagi bila anak itu dimanjakan.
Ibu
Norma memberikan kiat, “Berikan batasan pada anak. Saya dan suami memberikan
batasan pada anak-anak. Mereka akan kami biayai maksimal hingga usia 25 tahun.
Di atas usia 25 tahun, bisa membiayai diri sendiri atau tidak, kami persilakan
mereka keluar dari rumah.”
Dengan
batasan seperti itu, anak mau tidak mau rajin belajar karena tahu bahwa orang
tuanya tidak akan menanggung mereka seumur hidup. Sebelum usia 25 tahun,
anak-anak Ibu Norma sudah mandiri,sudah mempunyai penghasilan sendiri.
Memberi
batasan pada anak juga melegakan pundak orang-tua. Saat usia di atas 50 tahun,
Ibu Norma dan suami, Pak Slamet sudah bebas dari tanggung jawab membiayai anak.
Mereka berdua bisa menikmati hidup di hari tua dengan berbagi pengetahuan,
pengalaman dan kebahagiaan dengan sesama sebagai wujud rasa syukur atas nikmat
Allah. Sungguh hidup yang berkah.
Bila
tertarik ikut Retreat Keluarga Sakinah thru Kamasutra dengan instruktur Ibu
Norma dan Pak Slamet Harsono bisa klik oneearthretreat.com. Nikmati retreat di daerah
Puncak yang indah dan hening sambil mempelajari kiat-kiat untuk hidup bahagia
dan berkah. Dalam retreat ini diajarkan cara untuk mengolah energi seks untuk
kreativitas dan kebahagiaan. Single juga boleh ikutan loh.
Semoga
seluruh makhluk berbahagia.
TerimaKasih...
Namaste _/l\_
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Translate
About Me
- Guruntala
- 🌹A dam mast qalandar. #BlessingsClinic 🌹Give some workshops: Meridian Face & Body Massage, Aromatherapy Massage with Essential Oils, Make up. 🌹Selling my blendid Face Serum. IG & twitter: @guruntala
2 komentar:
Mantab :)
Hahaha...terimaKasih :)
Posting Komentar