Minggu, 16 Februari 2014
Maya
02.21 |
Diposting oleh
Guruntala |
Edit Entri
Buku terbaru Ayu Utami “Maya” sudah
selesai kubaca. Maya, wanita yang terlahir albino, cebol, kurang cantik, merasa
hancur hidupnya ketika mengecap ilmu pengetahuan. Selama ini Maya hidup dengan
tentram dalam dunianya, di bawah naungan Guru Suhubudi. Namun ilmu pengetahuan
yang dibukakan oleh Yasmin membuat kebanggaan dia hancur. Kebanggaan bahwa dia
adalah manusia berharga.
Manusia memang ingin dihargai.
Banyak sekali masalah bermula dari keinginan untuk dihargai, keinginan untuk
dicintai.
Baru-baru ini saya mengalami
masalah “pelik” karena ingin dihargai. Setelah banyak merenung #halah, saya
mendapat insight.
Hak seseorang untuk menghargai
atau tidak menghargai kita. Gus Dur yang seorang Wali saja bisa dimaki dan
dihina sedemikian rupa oleh orang-orang yang tidak menghargai beliau. Sementara
orang yang “mengenal” Gus Dur tentu akan sangat menghormati dan menghargai
beliau.
Jadi siapa diri saya sehingga
saya minta dihargai oleh orang lain. Teman saya berhak menilai saya, apakah
negatif, setengah negatif, atau positif. Terserah dia, terserah perspektif dia.
Dan saya berhak memilih teman dekat. Saya berhak memilih teman yang membuat
saya nyaman. Saya berhak menjauhi teman-teman yang membuat saya down. Saya berhak memilih dekat dengan
teman yang membuat saya uplift.
Syukurlah, saya bisa menyadari
akar masalah saya. Selama ini saya ngotot bergaul dengan teman yang, menurut
saya, kurang menghargai saya. Saya marah karena kurang dihargai. Saya sempat
membuat cerita untuk meyakinkan dia bahwa saya orang berharga, bahwa saya orang
penting. Walau saya sudah berusaha keras untuk meyakinkan teman ini, tetap
teman ini tidak menghargai saya. Menyedihkan sekali ya.
Syukurlah dengan meditasi, dengan
tafakur, saya bisa menyadari masalah saya. Yang bermasalah adalah saya. Saya
ingin dihargai sehingga berusaha sedemikian rupa, sayang usaha saya tidak
berhasil, lalu saya marah-marah. Padahal solusinya gampang. Jangan bergaul
dengan teman tersebut. Cukup “say hi and
bye”. Mudah bukan?
Perspektif orang beda-beda. Ada orang
yang berpandangan bahwa orang hidup harus punya pasangan dan anak-anak. Bila
tidak punya maka orang itu sangat menderita. Anda setuju dengan perspektif
tersebut? Bila setuju, silakan berteman dekat dengan orang yang punya
perspektif demikian. Bila tidak setuju, silakan bergaul dengan orang-orang
sepandangan. Demi kesehatan pikiran dan kesehatan emosi kita.
Setuju kah? Bila tidak setuju, let’s say hi and bye.....
TerimaKasih... Namaste _/l\_
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Translate
About Me
- Guruntala
- 🌹A dam mast qalandar. #BlessingsClinic 🌹Give some workshops: Meridian Face & Body Massage, Aromatherapy Massage with Essential Oils, Make up. 🌹Selling my blendid Face Serum. IG & twitter: @guruntala
0 komentar:
Posting Komentar