Sabtu, 16 November 2013
Karlina Supelli
00.27 |
Diposting oleh
Guruntala |
Edit Entri
Foto dari DewiMagazine.com |
Senang mendengar pidato
kebudayaan yang dilaksanakan setahun sekali oleh Dewan Kesenian Jakarta untuk
tahun ini diisi oleh Ibu Dr. Karlina Supelli.
Saya mengenal Karlina Supelli
sejak zaman SMA saya. Saat itu Karlina banyak diliput oleh media massa karena
prestasinya sebagai mahasiswi pertama lulusan Astronomi ITB, dan mendapat predikat
cumlaude pula.
Saya sampai mendaftar ke jurusan
Astronomi ITB karena ngefans sama Karlina.
Wkkkkkk...syukur tak lulus. Bisa puyeng kepala saya berurusan dengan matematika
dan fisika tingkat tinggi. Mana tahaaaan wkwkwk.
Saya juga rajin mengkliping
tulisan Karlina di Kompas, rajin mengkliping majalah yang memuat wawancara
dengan Karlina. Gitu deh saya kalo lagi ngefans.
Lucu juga mengingat saya sampai merenungkan tulisan-tulisan Karlina di Kompas,
padahal mana mudeng saya dengan
filsafat. Sekarang saya bisa ngikik guling-guling mengenang hal ini, namun dulu
saya serius banget loh merenungkan tulisan Karlina di Kompas.
Ketika ada peringatan Hari Kartini
di Institut Teknologi 10 November tahun 80an, ada questioner yang antara lain menanyakan “siapa wanita idola anda”.
Tak ragu lagi saya tulis, La Rose dan Karlina Supelli. Wkkkk... jadi geli. Mana
sangka saya sekarang suka menulis juga seperti
La Rose, dan suka filsafat juga seperti Karlina. Walau tentu saja filsafat yang
saya suka adalah filsafat yang ringan-ringan. Saya suka baca tentang simbol.
Saya suka baca buku Dan Brown karena
menyangkut simbol. Haiah...ngomong apa sih saya ini, dari mana hingga kemana
wkkkkkk...
Beruntung pada pameran buku
November 2013 di Istora Jakarta saya menemukan buku “Dari Kosmologi ke Dialog, Mengenal Batas Pengetahuan, Menentang
Fanatisme” karya Karlina Supelli. Saya pernah membaca wawancara Karlina
Supelli dengan Kompas tentang bagaimana buku ini ditulis.
Hidup terlalu berharga sehingga
harus diperjuangkan, Karlina pun bangkit menulis buku dalam keadaan sakit.
Syukurlah, Karlina sembuh dari kanker. Saya baca Karlina terkena kanker pada 6
bulan setelah saudara soulmate nya, Alex
Supelli, meninggal karena kecelakaan pesawat. Biasanya duka mendalam bisa
mencetus kanker...
Saya mengikuti tulisan Karlina di
Majalah Pesona walau kadang saya tak mengerti. Filsafat tingkat tinggi boo. Dan
saya pernah bertemu muka dengan Karlina saat Karlina menjadi pembicara pada
acara Happy Saturday yang diselenggarakan oleh Majalah Pesona.
Beruntung ya saya... Saya sudah bertemu
dengan penulis-penulis idola saya, mulai dari Almarhumah La Rose, Karlina, Cak
Nun, Anand Krishna, Alberthiene Endah, Dee Lestari, Raditya Dika dll. Pamer
booo wkkkkk
Bahkan saya tahu gosip tentang
Ibu Karlina. Saudara saya yang mengenal Karlina di ITB bercerita, “Saya tidak
sangka Karlina bisa berpisah dengan Ninok Leksono mengingat bagaimana Ninok
dulu menguber-nguber Karlina. Mas kawin untuk Karlina saat menikah adalah pembacaan
Asmaul Husna oleh Ninok Leksono. Sungguh menyentuh hati.”
Begitulah. Jalan hidup kita tidak
tahu. Perjalanan cinta, berapa lama seseorang terikat dalam ikatan suami istri
tidak lepas dari utang piutang karma atau takdir.
Yang pasti, Karlina Supelli adalah
salah satu wanita idola saya...
TerimaKasih... Namaste _/l\_
Label:
Profil
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Translate
About Me
- Guruntala
- 🌹A dam mast qalandar. #BlessingsClinic 🌹Give some workshops: Meridian Face & Body Massage, Aromatherapy Massage with Essential Oils, Make up. 🌹Selling my blendid Face Serum. IG & twitter: @guruntala
1 komentar:
Tulisan yg menarik, tks yaaa
Posting Komentar