Selasa, 21 Agustus 2012
Catatan Idul Fitri Tahun Ini
16.36 |
Diposting oleh
Guruntala |
Edit Entri
Selamat
Idul Fitri 1433 Hijriyah Sobat-sobat semua...Mohon maaf lahir batin. Minal
aidin wal faidzin.
Ramadhan
tahun ini adalah Ramadhan penuh cerita. Remind me to always writing. Kalo tidak
segera menulis, peristiwa-peristiwa penting akan terlewatkan tanpa kenangan.
Puasa
membuat saya merenung betapa jeda sangat penting dalam hidup. Betapa kita perlu
hidup solitude dan serene. Rasanya hidup penuh dengan
kebisingan. Tayangan gosip di tv, ada blackberry
di jangkauan membuat hidup seakan-akan rame. Twitter sangat menggoda, ada
berita, ada cerita, ada twitwar, dan jadi tahu kehidupan seseorang. Ada yang
perlu kita tahu sebagai pelajaran, sebagian besar adalah garbage yang membebani diri.
Saya
suka dengan akun twitter @DearTVAddicts
yang selalu mengingatkan untuk tidak menghabiskan waktu di depan stupid box. Niatnya mau nonton
acara-acara yang bermanfaat, namun iklan masuk juga. Btw, memang pemasukan tv
darimana Nin? Lo kate nayangin film-film bagus dan acara-acara bagus tak pake
modal. Modal dari iklan lah *self-toyor...
Puasa
Ramadhan kali ini juga merupakan puasa penuh keprihatinan. Prihatin dengan
dikabulkannya kasasi oleh MA atas vonis bebas Bapak Anand Krishna. Padahal
kasasi untuk keputusan bebas tidak diberlakukan pada negara-negara beradab.
Lagipula Hakim yang memberikan vonis bebas adalah Hakim Albertina Ho yang
terkenal dengan integritasnya.
Kasus
Anand Krishna ini merupakan catatan hukum yang sangat memprihatinkan dalam
sejarah penegakan hukum negeri ini. Bagaimana bisa seseorang menempuh proses
hukum, mulai dari pemeriksaan di Kepolisian hingga Pengadilan hampir selama dua tahun padahal TANPA BUKTI dan TANPA SAKSI
MATA.
Bila
hanya menonton saja di tv atau membaca beberapa media online yang memuat berita
sepihak, masyarakat dengan mudah menjudge bahwa Bpk Anand Krishna melecehkan.
Padahal buktinya, Tara Pradipta Laksmi menurut visum dr. Mun’im Idris adalah
perawan, tubuhnya mulus tanpa tanda-tanda kekerasan. Dan tak ada saksi mata yang menyaksikan pelecehan. Farahdiba Agustin, Shinta
Keng dan Dian Mayasari baru berkenalan dengan Tara ketika ada rapat persekongkolan.
Sumidah memang kenal Tara, namun Sumidah tidak menyaksikan pelecehan terhadap Tara.
Mulanya
Tara adalah gadis biasa yang ingin bebas menentukan jalan hidupnya sendiri.
Tara justru minta tolong dengan menulis di wall Bpk Anand Krishna dan pengurus
Anand Ashram untuk mendukung keinginannya untuk menentukan jalan hidupnya
sendiri. Ibu Tara yang posesif, naik pitam. Dia mengisolasi Tara dan minta
tolong ke keluarganya, Hipnoterapis Dewi Yogo Pratomo.
Dewi Yogo Pratomo mengaku pada Metro TV dan pada media online bahwa dia
menghipnosis Tara sebanyak 45 kali selama tiga bulan. Padahal Psikiater
berpengalaman Prof Ni Luh Suryani
hanya membutuhkan 3 kali hipnoterapi untuk penderita trauma perkosaan. Cateeet,
3 kali hipnoterapi untuk penderita trauma perkosaan bukan trauma pelecehan.
Menghipnosis
seorang klien 45 kali dalam jangka waktu tiga bulan rentan sekali dengan
malpraktek atau penyisipan memori palsu. Bisa di google tulisan Elizabeth Loftus dalam penelitiannya How Many
of Your memory are False? via @PsychToday
Ciri-ciri
seseorang yang disisipkan memori palsu adalah keterangan yang tidak konsisten.
Bisa disaksikan dari keterangan Tara yang berubah-ubah, mulai dari BAP,
keterangan di depan Hakim Hari Sasangka dan di depan Hakim Albertina Ho. Sebagai info, pada Kasus Anand
Krishna, Hakim Hari Sasangka diganti dengan Hakim Albertina Ho karena Hakim Hari
Sasangka memiliki hubungan dengan Saksi Tara, Shinta Keng.
Bukti-bukti
tentang kasus Anand Krishna ini bisa diakses di FreeAnandKrishna.com
Mengapa
kita harus peduli dengan kasus yang menimpa orang lain, setidak-tidaknya merasa
prihatin? Karena kita semua saling berhubungan, kita hidup dalam satu lapangan
energi yang sama, demikian menurut Einstein.
Memperjuangkan keadilan untuk satu manusia sama dengan memperjuangkan keadilan
untuk satu masyarakat.
Demikian...Terimakasih
*smile
Namaste
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Translate
About Me
- Guruntala
- 🌹A dam mast qalandar. #BlessingsClinic 🌹Give some workshops: Meridian Face & Body Massage, Aromatherapy Massage with Essential Oils, Make up. 🌹Selling my blendid Face Serum. IG & twitter: @guruntala
0 komentar:
Posting Komentar