Kamis, 06 September 2012
Manipulasi Kata
22.37 |
Diposting oleh
Guruntala |
Edit Entri
Kata-kata
adalah abadi, akan bisa diakses kapanpun oleh siapapun yang frekuensinya masih
dalam jangkauan kita. Saya berulang-kali mencamkan kalimat ini karena saya
sering melupakan betapa penting sekaligus berbahayanya kata-kata. Kata-kata
abadi selama waktu ada.
We
reap what we sow. Kita akan memanen apa yang kita pikirkan, ucapkan, perbuat.
Beberapa
waktu lalu saya membaca rangkaian tweet Fira
Basuki, penulis terkenal serta pemimpin redaksi Majalah Cosmopolitan Indonesia. Fira tidak
berkenan dengan tulisan satu media yang menuliskan “Fira Basuki terpuruk karena
suami meninggal”. Fira sangat tidak suka dengan kata “terpuruk” karena
menggambarkan seseorang yang masuk ke dalam jurang dan tidak mampu bangkit
lagi. Fira melanjutkan, “Saya sedih namun saya tidak terpuruk.” Fira menerangkan
dalam tweetnya, betapa beliau, walau sedih, bisa segera bekerja kembali, bisa
terbang ke Madrid untuk urusan pekerjaan, bisa tegar untuk putrinya Syaza dan
bayi yang dikandungnya.
Satu
kata “terpuruk” bisa membuat seseorang tidak berkenan. Bagaimana bila serangkaian
kata tidak etis dilontarkan via media ya?
Contohnya
adalah rangkaian manipulasi kata yang dilontarkan pihak penyerang Bapak Anand Krishna.
Contoh kata-kata yang tidak etis, playing
victim adalah kata-kata yang menjadi headline beberapa media yaitu “Korban Anand Krishna”.
Bisa
disaksikan pada youtube rekaman
suara Tara Pradipta Laksmi, Farahdiba dkk, dengan kata kunci “Membongkar
Rekayasa Kasus Anand Krishna”. Dari rekaman itu jelas Tara tidak pernah
dilecehkan seperti yang tertulis pada BAP dia. Jadi siapa yang menuliskan BAP Tara
di Polda? Hmmm...
Saya
prihatin dengan headline “Korban Anand Krishna menangis bahagia mendengar Anand
Krishna dihukum 2.5 tahun penjara.”
Pak
Anand Krishna harus menjalani proses hukum selama dua tahun padahal tanpa bukti dan tanpa saksi mata. Tara virgin menurut visum dr Mun’im Idris.
Mengapa bisa kasus Anand Krishna ini berlarut-larut di ranah hukum? Bisa di
telusuri track record Ibu Polisi yang
menyelidiki kasus Anand Krishna hingga track
record Jaksa Martha Berliana. Jaksa
Martha Berliana mengajukan memo kasasi yang berisi manipulasi, copas kasus
orang lain pada memo kasasi Anand Krishna. Anehnya memo kasasi itu tidak
butuh waktu lama untuk segera disetujui oleh tiga Hakim MA yang diketuai Hakim
Agung Zaharuddin Utama.
Bila
seorang guru spiritual, presiden, ulama, pastor, siapapun memang bersalah
silakan diadukan dan harus menjalani hukuman bila memang terbukti bersalah. Namun
bila tidak bersalah, aneh sekali bila dipaksa untuk menjalani hukuman. Jelas
sekali kasus Anand Krishna ini rekayasa karena Jaksa Martha Berliana harus mengarang memo kasasi. Bila sampai
copas kasus pihak lain hingga 10 halaman dan dengan memanipulasi data, jelas
sekali Jaksa Martha Berliana tidak sedang menegakan keadilan tapi melakukan
segala tipu daya untuk memenjarakan Anand Krishna.
Media
–media yang “asal” dalam menuliskan berita sedang menggali kuburannya alias
tidak dipercaya lagi sebagai sumber berita. Saya menyaksikan ini pada portal
media yang asal. Saya tidak paham, apakah mereka tidak mengerti bahwa
menyebarkan berita bohong adalah dosa? Mungkin mereka mengerti namun mereka
punya banyak alasan untuk membenarkan diri.
Contoh
lagi berita yang disebarkan pihak penyerang sebagai berikut “Korban Anand Krishna
45 orang”. “Untuk para korban silakan hubungi Posko Korban Anand Krishna pada hotline
xxxxxx.” Dan masih banyak lagi manipulasi kata yang menggambarkan Pak Anand Krishna
sebagai dirty old man dst dst.
Selanjutnya
apakah ada pembaca yang mendengar kelanjutan berita “Posko Korban Anand Krishna”
? Tidak ada beritanya lagi kan? Karena memang tidak ada korban!!!
Demikian...
Note to myself: harus berhati-hati menggunakan kata! Dan bila ada
ketidak-adilan di depan mata maka saya harus menyatakan keberatan. Karena
memperjuangkan keadilan untuk satu manusia sama dengan memperjuangkan keadilan
untuk satu masyarakat. Semoga negeri ini kembali jaya dengan aparat penegak
hukum yang jujur dan berintegritas. Amiiin
Terimakasih
Namaste
_/l\_
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Translate
About Me
- Guruntala
- 🌹A dam mast qalandar. #BlessingsClinic 🌹Give some workshops: Meridian Face & Body Massage, Aromatherapy Massage with Essential Oils, Make up. 🌹Selling my blendid Face Serum. IG & twitter: @guruntala
0 komentar:
Posting Komentar