Jumat, 22 Februari 2013
Dikejar-kejar Debt Collector
05.44 |
Diposting oleh
Guruntala |
Edit Entri
Sudah 10 tahun lebih saya mengenal teman saya Lola, cerita
dia dari tahun ke tahun selalu sama yaitu “dikejar-kejar
debt collector”. Lola ini penghasilannya jauh lebih besar daripada
penghasilan saya namun dia selalu minus,
lebih besar pasak daripada tiang. Saudara-saudara Lola selalu turun tangan
untuk menolong Lola membayar utang-utangnya. Setelah lunas, kembali Lola berhutang.
Saya jadi geli mendengarkan cerita dia saat berkelit dari kejaran debt collector. Seru dan menegangkan!!!
Saudara-saudaranya sudah menasehati Lola hingga berbusa-busa,
namun terus saja Lola berhutang. Memang sulit untuk melepaskan diri dari
kebiasaan yang sudah berurat-akar.
Tadi sekilas saya membaca berita tentang penghuni /penyewa Rusun Marunda yang, katanya, menjual
perabot-perabot bagus yang disediakan Pemerintah DKI. Jokowi Ahok bisa berupaya sekuat tenaga agar masyarakat yang hidup
susah bisa hidup layak. Namun ternyata tidak segampang itu mengajak orang hidup
senang. Sudah biasa hidup susah, enak aja diajak hidup senang hihihi.
Hampir 20 tahun saya berteman dekat dengan Esti. Cerita hidup
Esti adalah disakiti suami. Ketika baru tahu bagaimana Esti diperlakukan
seenaknya oleh suami, saya dan teman-teman memberi semangat pada Esti agar
bangkit. “Jangan mau diperlakukan seenaknya oleh suami Mbak. Mbak kan bisa cari
duit sendiri. Mending cerai, trus happy-happy
menikmati hidup,” Esti sering dinasehati seperti itu. Suami Esti ini mempunyai
istri muda. Si suami ini memanjakan istri muda, namun tidak memberi nafkah pada
Esti. Malah suaminya sering menikmati duit hasil kerja keras Esti. Jadi panas
kan dengar ada seorang wanita yang diperlakukan seenak perut oleh suaminya.
Namun Esti tidak mau bercerai. Dia hanya senang curhat, namun dia tidak akan mempertimbangkan
solusi dari teman-temannya. “Emang Esti ini hobi diinjak-injak suaminya ‘kali,” Teman yang gregetan menyimpulkan hihihi.
Seorang teman lain, Elga, selalu menikah dengan tukang pukul.
Dia menikah dengan pria yang ternyata tukang pukul, dia minta cerai, lalu dia
menikah lagi dengan tukang pukul berikutnya. “Apa si Elga ini punya antena
untuk menarik tukang pukul untuk jadi suaminya. Hobi banget digebukin suami,”
bisik seorang teman.
Hewan tidak bisa berubah, namun manusia bisa walau ternyata
sangat susah. Novel “Tea for Two”
karya Clara Ng menceritakan
bagaimana seorang wanita karir Sassy akhirnya bisa lepas dari suami tukang
pukul setelah berupaya sekuat tenaga. Sassy beruntung dikelilingi
sahabat-sahabat wanita yang kuat, yang menemani dia berjuang untuk keluar dari
perangkap setan. Tanpa support group
yang kuat, sangat sulit untuk keluar dari perangkap kebiasaan. Menderita akibat
digebukin lama-lama bisa menjadi kebiasaan bila tidak bertekad untuk
mengakhirinya.
Bagaimana untuk keluar dari kebiasaan buruk yang sudah
mendarah-daging? Jalan satu-satunya adalah meditasi, tafakur. Kita melihat ke dalam
diri untuk menyadari kebiasaan buruk kita. Bila kita sudah menyadari apa
keburukan kita, maka kita bisa mencari solusinya. Bila sudah tahu solusinya tapi
malas mempraktekkan, tidak bakal berubah juga. Itu problem besar saya, sifat
malas!!!
Sepertinya tubuh kita ini dirancang untuk berjuang deh. Bila
bermalas-malasan maka mati lah kita. Confession of a lazy woman hahaha. Harus
rajin agar bisa berubah *mencamkan nasihat ke dalam diri.
Btw, Guru saya, Pak Anand Krishna saat ini sedang mendekam di LP Cipinang padahal tidak
bersalah. Beliau sudah divonis bebas oleh Hakim yang jujur berintegritas, Hakim
Albertina Ho. Namun MA memutuskan vonis 2.5 tahun padahal kasasi yang
diajukan Jaksa Martha Berliana cacat hukum, memasukkan perkara sengketa merk.
Sementara dua Hakim Agung yang memberikan vonis 2.5 tahun pada Anand Krishna
telah mundur dari jabatan Hakim Agung. Hakim ZU terindikasi suap, Hakim Yamanie
terbukti curang, mengubah vonis. Sementara Kajari Jaksel Masyhudi tetap
memaksakan eksekusi pada Anand Krishna padahal putusan MA telah BATAL demi HUKUM karena tidak memenuhi
pasal 197 KUHAP. Jaksa Arya Wicaksana atas perintah Masyhudi telah mengeksekusi
paksa Anand Krishna dengan membawa puluhan preman. Hmmm, kira-kira puluhan
preman yang dibawa Jaksa itu dibayar oleh siapa ya? Untuk info lebih lanjut
bisa klik www. FreeAnandKrishna.com
Mohon doanya teman-teman. Free Anand Krishna for Justice...
Terimakasih...Namaste _/l\_
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Translate
About Me
- Guruntala
- 🌹A dam mast qalandar. #BlessingsClinic 🌹Give some workshops: Meridian Face & Body Massage, Aromatherapy Massage with Essential Oils, Make up. 🌹Selling my blendid Face Serum. IG & twitter: @guruntala
0 komentar:
Posting Komentar