Selasa, 24 April 2012
Kitab Kematian yang Tidak Menyeramkan
08.48 |
Diposting oleh
Guruntala |
Edit Entri
DATA BUKU:
Judul
: Kematian, Panduan untuk Menghadapinya dengan Senyuman.
Penulis
: Anand Krishna
Penerbit:
PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan
: 1999
Tebal
: ix + 98
ISBN
: 979-655-403-8
Dalam buku berjudul Partikel karya Dee Lestari, Pak Simon bercerita pada
Zarah tentang satu Kitab Tibet berjudul Bardo Thodol atau Kitab Kematian. Ternyata
Kitab Kematian telah diterjemahkan dan diulas ke dalam Bahasa Indonesia pada
tahun 1999 oleh Bapak Anand Krishna.
Orang-orang Tibet memiliki kebiasaan
yang indah sekali. Setiap orang memiliki buku Bardo Thos Grol Chen Mo (The Tibetan Book of Dead) . Kelak pada
saat ajal tiba, buku tersebut diperabukan bersama jasad mereka. Semasa hidup, buku
yang mereka miliki tidak dipinjamkan kepada orang lain. Mereka menggunakan kain
sutera untuk menyimpannya. Ritus ini sangat simbolik. Untuk mengingatkan diri
mereka, “Sekarang tidak ada yang bisa membantu kamu. Kamu harus berjalan
sendiri. Ikutilah petunjuk-petunjuk yang pernah kamu peroleh, pernah kau baca,
dan kau pelajari.”
Himavat, negeri dengan salju abadi –yang sekarang disebut
Tibet- adalah jantung dunia. Mereka yang “memilih” tinggal di Himavat adalah
orang-orang yang sudah jenuh dengan hal-hal yang serba semu. Mereka sedang
mencari esensi kehidupan. Mereka adalah para saintis rohani, para penyelam spiritual.
Dan mereka melahirkan sekian banyak teks, yang bisa dijadikan panduan oleh para
ilmuwan modern. Deskripsi mereka tentang jaringan syaraf, tentang organ-organ
tubuh, dan yang paling menarik apa yang terjadi setelah kematian, telah
mengagetkan dunia Barat.
Buku ini membahas bagaimana menghadapi Saat-saat Menjelang Kematian, Chikhai Bardo (Saat-saat Kematian), Chonyid
Bardo (Alam Sebab dan Akibat), Sidpa
Bardo (Alam Kelahiran kembali)
dan Kelahiran Kembali.
Ada beberapa anjuran penting seperti: Saat
Ajal Tiba: Mungkin kamu pernah membaca kata-kata ini tetapi tidak bisa
memastikan tanda-tanda kematian. Atau mungkin kamu sudah bisa memastikan
tanda-tanda kematian, tetapi bingung mengenai apa yang harus kamu lakukan.
Dalam keadaan seperti itu, jangan gelisah. Perhatikan Cahaya Murni yang amat
sangat terang, dan dapat dilihat dengan jelas. Bersatulah dengan cahaya itu, dan
kau akan terbebaskan dari keterikatan duniawi. (hal. 25)
Peringatan atau Anjuran untuk Mereka
yang Masih Hidup antara lain: Mereka yang sedang membaca buku ini sebelum
memasuki bardo-bardo kematian –
mereka yang masih hidup, masih berbadan- hendaknya mulai memasuki alam
meditasi. Hendaknya kamu mulai berlatih untuk melampaui pikiran. Hanya itu yang
akan membantu kamu saat ajal tiba. Memasuki
bardo-bardo kematian ini sungguh
merupakan sebuah seni! Sesuatu yang perlu penyelaman, pemahaman.
Apabila
kau sedang berada dalam Sidpa Bardo
dan sedang mendengarkan ajaran-ajaran ini, atau sedang mengenang kembali, maka
jangan lupa:
Sadarilah Keberadaan dan Bimbingan Bunda
Alam Semesta-Ia Yang Maha Penyayang dan Maha Pengasih. Kenalilah dirimu, dan
terimalah keadaanmu............Demikian berakhirnya panduan ini. Tidak satupun
makhluk yang bisa menghindari keadaan bardo
sebagaimana telah dijelaskan. Semua harus melewatinya... (hal. 80)
Catatan Anand Krishna:
Saya
menggunakan judul The Tibetan Book of
Dead yang sudah terlanjur populer di dunia Barat. Di Tibet sendiri, buku
ini diberi judul Bardo Thos Grol Chen Mo
yang jika diterjemahkan secara bebas : Panduan untuk Mencapai Kebebasan Abadi
lewat Pemahaman tentang Kematian.
Buku ini ditulis sekitar abad ke-8 oleh Padma Sambhava, seorang Guru Besar dari
India yang menetap di Tibet. Lalu, selama kurang lebih lima ratusan tahun, buku
ini hilang dari peredaran, sampai ditemukan kembali oleh Karma Lingpa, sekitar tahun 1400-an.
Dalam saduran bebas ini sengaja saya
menghilangkan istilah-istilah Tibet dan Sansekerta. Saya berusaha menyajikannya
dalam bahasa populer, sehingga dapat ditelaah oleh masyarakat luas. Demikian pula
harapan Guru Besar Padma Sambhava – yaitu agar tulisan ini bisa
disebar-luaskan.- a.k.). (halaman 20).
By the way, buku Kematian, Panduan untuk Menghadapinya
dengan Senyuman adalah buku favorit saya. Menyembuhkan nightmare saya yang begitu takut dengan malam, kegelapan dan
kematian.
Demikian...Namaste
Beloved Friends _/l\_
Semoga
semua makhluk berbahagia...Amiin
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Translate
About Me
- Guruntala
- 🌹A dam mast qalandar. #BlessingsClinic 🌹Give some workshops: Meridian Face & Body Massage, Aromatherapy Massage with Essential Oils, Make up. 🌹Selling my blendid Face Serum. IG & twitter: @guruntala
0 komentar:
Posting Komentar