Minggu, 21 April 2013
Peringatan ARB kepada Anas Urbaningrum
06.11 |
Diposting oleh
Guruntala |
Edit Entri
Menarik wawancara wartawan Harian
Jakarta Post dengan Anas Urbaningrum. RT @jakpost: I asked SBY to stop
engineering my case: Anas http://t.co/fgcnITa6zA
Saya bukan pro Anas atau SBY.
Namun cerita Anas disini menarik. Aburizal Bakrie mengirimkan BBM pada Anas,
“Nas, be careful. Don’t end up like Anwar Ibrahim”.
“Nas, berhati-hatilah. Jangan
sampai bernasib sama dengan Anwar Ibrahim”.
Kita tahu bagaimana Anwar Ibrahim
dibungkam lawan politiknya, Mahathir Muhammad, dengan tuduhan pelecehan
seksual. Tuduhan mau benar atau tidak, yang penting tertuduh dibungkam, dibuat
repot dengan masalah hukum. Waktu, perhatian dan uang tertuduh terkuras dalam
menghadapi masalah hukum. Ketika masalah hukum selesai, si pembungkam sudah
menang dalam pertarungan politik.
Rekayasa pembunuhan agak sulit.
Harus membunuh orang, harus mencari sniper,
harus mencari koordinator lapangan yang teliti agar pembunuhan tidak meleset.
Merekayasa kasus pelecehan seksual sangat mudah. Tokoh Wikipedia, tokoh politik
Perancis, juga Anand Krishna dibungkam dengan kasus rekayasa pelecehan seksual.
Kasus rekayasa pelecehan seksual tidak perlu bukti, tidak perlu saksi mata,
hanya perlu mencari 5 wanita yang bisa berbicara. Dengan modal mulut, pria
korban rekayasa bisa dikirim ke penjara.
Kasus rekayasa pelecehan seksual
juga akan didukung oleh sebagian besar aktivis perempuan. Bagi sebagian aktivis
perempuan, wanita yang melaporkan tuduhan pelecehan seksual pasti benar.
Padahal sejarah mengenal Zulaikha, wanita pendendam yang menjebloskan Nabi Yusuf
ke penjara. Ada Hindun yang sangat kejam, ada istri Abu Lahab si pengadu domba
yang licik.
Belum lama ini Pakar Hipnosis dan
NLP Willy Wong @wlywong menulis di twitter bahwa ekspresi Adi Bing Slamet dan
Arya Wiguna di video “Demi Tuhan” mengindikasikan ketidak-jujuran. Bila mau
menghancurkan nama seseorang, cukup mencari orang-orang pendendam seperti Adi
Bing Slamet dan Arya Wiguna. Karena ditayangkan di tv-tv berulangkali setiap
hari, masyarakat umum akan mempercayai sebuah kebohongan sebagai satu
kebenaran.
Ada buku yang sangat menarik
berjudul “Meditasi Lilin” tulisan Psikiater Prof. Ni Luh Suryani. Buku yang
diterbitkan oleh Pustaka Populer Obor ini mengajarkan meditasi lilin agar intuisi
kita berkembang. Dengan melihat mata seseorang, kita bisa merasakan emosi
seseorang, apakah orang tersebut bisa dipercaya atau tidak. Mata adalah jendela jiwa, mata tidak bisa
bohong.
Btw, Prof. Ni Luh Suryani menjadi
saksi yang meringankan Anand Krishna pada sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Menurut Psikiater yang berpengalaman menghadapi wanita-wanita yang mengalami
kekerasan seksual ini, seseorang yang benar-benar mengalami pelecehan seksual
tidak akan bisa tampil santai sebagaimana penampilan Tara di tv-tv. Untuk
mendengarkan rekaman sidang sila klik FreeAnandKrishna.com
Selain artis yang jago akting di
sinetron, ada juga jago-jago akting pada
acara talkshow di tv-tv kita. Seorang
teman tertawa terbahak-bahak ketika menyaksikan seorang ibu mengaku dipegang
payudara oleh seorang guru spiritual. Teman saya ini, Lani, jago banget baca
ekspresi wajah seseorang. Kadang seseorang tidak bisa akting secara persistent di tv. Saya terkejut saat
melihat penampilan Tara dan Sumidah di TV One saat episode yang menghadirkan
Ridwan Saidi. Spontan Tara dan Sumidah menampilkan wajah riang saat diminta
Ridwan Saidi untuk memperagakan contoh latihan di Padepokan Anand Ashram.
Semoga kita semua tidak tertipu
oleh jago-jago akting di sekitar kita sehingga menghujat orang yang tidak
bersalah. Amiin
Kita semua saling terhubung.
Menegakkan keadilan untuk satu manusia sama dengan menegakkan keadilan untuk
satu masyarakat. Free Anand Krishna for Justice. Please klik www.FreeAnandKrishna.com
TerimaKasih...Namaste _/l\_
Foto ARB-Anas berasal dari antaranews.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Translate
Blog Archive
-
▼
2013
(108)
-
▼
April
(11)
- Berkah Lupa: dari novel "The Opposite of Fate"
- Biaya Riset Menulis: dari "Antologi Rasa" hingga "...
- Perang Melawan Pembajak !!!
- KOCOK: Cerita tentang Arisan Ibu-ibu Sosialita
- Peringatan ARB kepada Anas Urbaningrum
- Membaca Ekspresi Adi Bing Slamet & Arya Wiguna: Ka...
- Bangsa Pendendam yang Mudah di Adu Domba
- Silencing The Buddha: from Cloud Atlas the Movie
- Be Aware: from"How to Hack the Human Brain"
- Afirmasi pada Neo Kundalini Yoga
- Be Fearless: from The Croods The Movie
-
▼
April
(11)
About Me
- Guruntala
- 🌹A dam mast qalandar. #BlessingsClinic 🌹Give some workshops: Meridian Face & Body Massage, Aromatherapy Massage with Essential Oils, Make up. 🌹Selling my blendid Face Serum. IG & twitter: @guruntala
0 komentar:
Posting Komentar