Jumat, 18 Mei 2012
Gelang Giok Naga
21.06 |
Diposting oleh
Guruntala |
Edit Entri
Novel Gelang Giok Naga ini adalah cerita
yang dikembangkan dari cerber Femina. Saya pernah membaca cerber yang menjadi
pemenang sayembara cerber Femina ini. Saya jarang mengingat cerber-cerber
femina, namun cerber ini lekat pada ingatan saya karena unik. Bila cerita Amy
Tan menyoroti kehidupan imigran Cina di Amerika, cerita Leny Helena menyoroti kehidupan
imigran Cina di Indonesia.
Ada 4 karakter utama di novel ini. Yang
Kuei Fei, A Lin, A Sui dan tokoh utama, Swan Lin. Sepasang gelang giok peninggalan para naga menyatukan bentangan
takdir mereka. Saya akan membahas
karakter mereka satu per satu.
Yan Kuei Fei
Yan
Kuei Fei adalah seorang selir kaisar Cina yang melarikan diri dalam kekalutan
setelah terbunuhnya Sang Putra Langit, Kaisar Cina.
Dalam
keadaan hamil anak dari kaisar Cina, Yan Kuei Fei melarikan diri bersama kasim
kepercayaannya, Kasim Fu.
Dalam
pelarian, mereka saling jatuh cinta. Yan Kuei Fei mencintai Kasim Fu, meskipun
Kasim Fu sudah tidak utuh lagi sebagaimana lazimnya seorang kasim.
Tahun
1724...Yan Kuei Fei meninggal tidak lama setelah melahirkan. Dia mewariskan
gelang giok naga kesayangannya pada putrinya, Xiao Lin.
Saat-saat
menjelang Yan Kuei Fei meninggal, dia dan Kasim Fu berjanji untuk saling
mencari walau seribu tahun lagi.
A Sui / Popo Sui
A
Sui adalah popo (nenek) Swanlin dari pihak ibunya, Sui Giok.
Cina
tahun 1935... A Sui sudah menguasai semua aksara dan berhitung di sekolah
keputrian yang merupakan satu-satunya sekolah yang meliputi tiga desa yang
berdekatan.
Keluarga
A Sui hidup melarat sehingga ibunya terpaksa memasak anjing kesayangan A Sui
untuk santapan mereka. Sebagai anak yang berbakti, A Sui tidak memprotes
perbuatan ibunya.
Nasib
membuat A Sui dinikahkan dengan putra Nyonya
Coy, Kian Li. Direncanakan, A
Sui akan tinggal dengan Ibu mertuanya –yang hidup mapan- sementara Kian Li
mencari nafkah di Batavia.
1937...Cina
mulai diserang Jepang. Keluarga Coy memutuskan A Sui untuk menyusul suaminya ke
Batavia.
Menjelang
keberangkatan A Sui ke Batavia, Ibunya mewariskan sepasang gelang giok
peninggalan leluhir mereka. Gelang giok itu satu-satunya benda yang masih
tersisa dari leluhur, untuk diwariskan dari generasi ke generasi dan selalu
diwariskan pada anak perempuan.
Awalnya
kehidupan A Sui berlangsung mulus di Batavia. Saat RI merebut kemerdekaan,
usaha mebel Kian Li mundur karena pelanggan-pelanggannya kembali ke Belanda.
Kebangkrutan usaha membuat Kian Li tertekan dan sakit-sakitan.
Kian
Li akhirnya meninggal saat A Sui sedang hamil sementara anak-anak mereka masih
kecil.
Kesulitan
hidup membuat A Sui terpaksa menggadaikan gelang giok naga itu pada A Lin.
Gelang itu akhirnya menjadi milik A Lin karena A Sui tidak dapat menebus pada
waktunya.
A Lin / Popo Lin
A
Lin adalah nenek Swanlin dari pihak ayahnya, Bun Kun.
Kekeringan
yang melanda Cina membuat Ibu A Lin terpaksa menjual anaknya untuk menjadi
budak di Batavia, negeri yang sangat subur.
Garis
hidup membuat seorang budak seperti A Lin menjadi seorang Nyai. Dia ditemukan
dan disalurkan oleh Mevrouw Ulrike ke pria Belanda, Cornell. Mevrouw Ulrike adalah makelar Nyai, seorang
wanita simpanan pria Belanda yang dapat melayani majikan dari meja makan hingga
ke ranjang. Setelah menyalurkan, Mevrouw Ulrike akan melatih Nyai baru memasak a
la Belanda dan ketrampilan rumah tangga lainnya.
Orang-tua
sakit membuat Cornell kembali ke Belanda dan membawa serta putri kembar hasil
hubungannya dengan A Lin.
Sakit
hati karena hanya dianggap guling hidup membuat A Lin tidak sudi lagi menjadi
Nyai. A Lin kemudian menikah dengan pria Cina dan memulai bisnis sendiri. Usaha
A Lin berkembang hingga dia terkenal sebagai Nyonya Besar yang kaya raya.
Anak
bungsu A Lin, Bun Kun jatuh cinta pada anak gadis A Sui, Sui Giok. Dengan berat
hati kedua wanita yang ciong (tidak
cocok) ini menikahkan anak mereka. Pernikahan anak mereka membuahkan Swan Lin.
Swan Lin
Swan
Lin adalah potret generasi peranakan yang menjalani hidup sebagai anak Cina
kaya di daerah Bukit Duri Jakarta.
Swan
Lin yang awalnya musuh besar Ruli
(Parulian), teman kampusnya. Dari musuh besar, mereka menjadi sepasang kekasih
dan memutuskan untuk menikah.
Saat
pernikahan Swan Lin, Popo Lin menghadiahkan sepasang gelang giok naga yang dulu
digadaikan Popo Sui.
Ternyata
Swan Lin adalah reinkarnasi Yan Kuei Fei sementara Ruli adalah reinkarnasi Kasim
Fu.
1000
tahun mereka saling mencari dan akhirnya ketemu, menikah hingga membuahkan seorang
putri cantik.
Bagaimana
akhir cerita ini, bagaimana berita tentang putri kembar Popo Lin yang dibawa ke
Belanda, silakan membeli buku ini.
Buku
ini memikat sejak awal dengan prolog yang keren tentang legenda sang naga.
Kisah
A Lin naik kapal ke Batavia membuat kita berkenalan dengan mitos-motos. Antara
lain mitos tentang pelaut yang dilarang makan burung walet. Ketika anak buah Kapten
Liong makan burung walet saat singgah di pelabuhan Campa, tiba-tiba laut
mengamuk. Kapten Liong melakukan ritual meredakan badai dengan mengorbankan
ayam. Percaya tidak percaya, tidak lama kemudian badai reda.
Kisah
tentang peranakan Cina di Indonesia menarik untuk disimak. Datang dari negeri
tandus tanpa bekal apapun membuat etnis Cina di Indonesia terkenal sebagai
pekerja keras yang ulet. Patut ditiru!!!
Membaca buku ini membuat kita bersyukur
lahir di negeri subur bagaikan surga bernama Indonesia. Jangan biarkan tambang
dan penebangan hutan menghancurkan sumber pangan kita. Manusia hidup dari air,
pangan dan udara. Emas dan berlian tidak berarti saat makanan dan air bersih
tidak ada.
Semoga
kita hidup damai sebagai satu bangsa. Sehingga bisa mewariskan negeri yang
subur, indah dan damai untuk generasi berikutnya. Amin.
Data Buku:
Judul
: Gelang Giok Naga
Penulis:
Leny Helena
Penerbit
: Qanita
Cetakan:
2007 (cetakan ke II )
Tebal
: 319 halaman
ISBN
: 979-3269-51-0
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Translate
Blog Archive
-
▼
2012
(53)
-
▼
Mei
(14)
- Mempertanyakan HypnoParenting
- Yang Menarik dari Film Bel Ami
- Hutang Budi dibawa Mati ???
- Tipe Orang Mudah Digendam / Ditipu
- 7 Taktik (Jahat) untuk Menguasai Pikiran Orang
- Gelang Giok Naga
- Review Buku: Sunrise Serenade
- Bagaimana Membebaskan Diri dari Pengaruh Hipnosis???
- Hitler Si Ahli Hipnosis Massal
- Bahaya Hipnosis
- Sesajen dan Patung
- Bangkit Kembali dari Keterpurukan
- Ini Semua Akan Berlalu
- Kiat Menulis Biografi a la Alberthiene Endah
-
▼
Mei
(14)
About Me
- Guruntala
- 🌹A dam mast qalandar. #BlessingsClinic 🌹Give some workshops: Meridian Face & Body Massage, Aromatherapy Massage with Essential Oils, Make up. 🌹Selling my blendid Face Serum. IG & twitter: @guruntala
0 komentar:
Posting Komentar