Sabtu, 04 Mei 2013
Biaya Riset Menulis Nol Rupiah ?? dari "Laskar Pelangi" hingga "9S10A"
01.03 |
Diposting oleh
Guruntala |
Edit Entri
Kemarin saya menulis bahwa
seorang penulis butuh biaya riset. Mulai dari biaya beli buku, biaya akses
internet hingga biaya travelling.
Mungkinkah menulis buku tanpa biaya riset? Mungkin! Dengan tidak menghitung
biaya riset.
Untuk menulis tiga novel
pertamanya “Laskar Pelangi”, “Sang Pemimpi” dan “Edensor”, Andrea Hirata tidak membutuhkan biaya riset.
Karena isi ketiga novel tersebut adalah pengalaman hidupnya ditambah sedikit
drama. Andrea memang lahir di Belitung, kuliah di UI, Sorbonne Prancis dan Sheffield
Hallam University, Inggris. Andrea tidak perlu mengeluarkan riset tentang
kehidupan yang dia jalani. Namun menginjak novel ke empat, Andrea mulai
melakukan riset karena novelnya menceritakan tentang kehidupan orang lain. Buku
Andrea Hirata yang memakan waktu 4 tahun untuk riset adalah “Maryamah Karpov” atau “Padang Bulan” ya?
Apakah Iwan Setyawan memerlukan biaya riset untuk novelnya “9 Summers 10 Autumns” dan “Ibuk” ? Menurut saya tak perlu karena
kedua novel ini adalah novel otobiografi Iwan Setyawan.
Apakah Leila S. Chudori memerlukan biaya riset untuk menulis novel
kerennya “Pulang” dan “9 dari Nadira” ? Imo, ada biaya riset
untuk novel “Pulang” karena menceritakan kehidupan eksil politik Indonesia di
Paris. Namun biaya riset bisa numpang pada biaya tugas, karena Leila seorang
wartawati yang sering melanglang buana. Demikian juga novel “9 dari Nadira”
yang merupakan novel perjalanan hidup Leila. Leila tidak perlu mengeluarkan
biaya riset karena bisa menumpang pada biaya hidupnya. Leila memang kuliah di Kanada
dan sebagai wartawati media terkemuka, Leila sering bertugas ke mancanegara.
Penulis bisa menulis novel dengan
menuliskan kisahnya. Amy Tan menulis
tentang kehidupannya yang menarik sebagai anak imigran Cina di Amerika. Untuk
menulis kisah “The Joy Luck Club”
atau “The Kitchen God’s Wife”, Amy
Tan menulis dengan sangat lancar, seakan-akan keyboard komputer bisa mengetik sendiri. Namun menginjak
novel-novel berikutnya seperti “The
Hundred Secret Senses” atau
novel “The Bonesetter’s Daughter”,
Amy Tan melakukan riset mendalam. Demikian pengakuan Amy Tan dalam novel
otobiografinya “The Opposite of Fate”.
Btw, Nh Dini sudah menulis lebih dari 10 novel, namun semuanya
cerita tentang perjalanan hidupnya. Nh Dini hebat karena beliau bisa menuliskan
kisah hidupnya dengan sangat menarik. Dan memang kehidupan Nh Dini sangat
berwarna. Seorang pramugari yang menikah dengan diplomat berkebangsaan Prancis
lalu melanglang buana mengikuti tugas suami dan seterusnya. Nh Dini adalah
bukti bahwa seorang penulis bisa menulis tanpa biaya riset. Dengan syarat kisah
hidup penulis seheboh kisah hidup Nh Dini.
Seseorang baru bisa mengaku bahwa
dirinya adalah seorang penulis bila setidaknya telah menerbitkan minimal tiga
buku. Demikian menurut Clara Ng pada
buku “My Life as a Writer”. Masuk
akal juga. Buku pertama, kedua dan ketiga bisa ditulis lancar bila berdasarkan
pengalaman pribadi. Namun untuk menuliskan kisah kehidupan orang lain, perlu
riset mendalam dan kepandaian bertutur. Kepiawaian bercerita yang mengukuhkan
seseorang sebagai seorang penulis profesional. Hmmm, berarti saya belum menjadi
seorang penulis hihihi...
Terimakasih... Namaste _/l\_
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Translate
Blog Archive
-
▼
2013
(108)
-
▼
Mei
(12)
- Melawan Matre: dari buku "Alpha & Omega Spirituali...
- Obsesi dan Hasut : Belajar dari film The Great Gatsby
- E Malik Tere Bandhe Hum
- Mencapai Kepuasan: dari novel "Cewek Matre"
- Belajar Berkomitmen : dari film "Cinta Brontosaurus"
- Peluncuran Buku "Alpha & Omega Spiritualitas"
- Bila Fitnah Merajalela
- Ziarah ke Tanah Suci
- Kenangan Kampung Halaman
- Biaya Riset Menulis Nol Rupiah ?? dari "Laskar Pel...
- Potret Pendidikan Kita: Belajar dari Ario Bayu
- Kutukan Memori: dari buku "Sybil" Kisah Nyata Seor...
-
▼
Mei
(12)
About Me
- Guruntala
- 🌹A dam mast qalandar. #BlessingsClinic 🌹Give some workshops: Meridian Face & Body Massage, Aromatherapy Massage with Essential Oils, Make up. 🌹Selling my blendid Face Serum. IG & twitter: @guruntala
0 komentar:
Posting Komentar