Rabu, 01 Mei 2013
Kutukan Memori: dari buku "Sybil" Kisah Nyata Seorang Gadis dengan 16 Kepribadian
07.03 |
Diposting oleh
Guruntala |
Edit Entri
Lanjut tentang “Berkah Melupakan”.
Bisa melupakan merupakan berkah besar dalam hidup, bisa melupakan tidak berarti
lupa ingatan ya qiqiqiqi...
Sudah baca buku psikologi
terkenal “Sybil” Kisah Nyata Seorang Gadis dengan 16 Kepribadian
karya Flora Rheta Schreiber ? Saya
membaca edisi terjemahan Indonesia yang diterjemahkan Prof. Sarlito Wirawan
Sarwono.
Dr Wilbur, psikiater yang merawat
Sybil membuktikan bahwa perpecahan kepribadian pada Sybil dan enam pasien lain
yang dirawatnya merupakan gejala histeria yang timbul sebagai reaksi terhadap
lingkungan keluarga yang picik, serba mengharamkan, kejam dan tidak memberi
peluang untuk jalan keluar.
Karena yakin pada diagnosis
histeria, Dr Wilbur percaya bahwa penyakit Sybil yang sudah dideritanya sejak
ia berumur dua setengah tahun, dapat disembuhkan dan akhirnya setelah berusaha
sebelas tahun lamanya, pribadi-pribadi Sybil itu memang dapat dipersatukannya.
Nah, salah satu dari 16
kepribadian Sybil ini bernama Victoria Antoinette Scharleau yang fasih
berbahasa Perancis...
Mengapa Victoria atau Vicky jago
berbahasa Perancis, suka seni, berbudaya, suka membaca, suka batu permata? Mengapa
Vicky tidak jago berbahasa Timbuktu tapi jago berbahasa Perancis?
Siapa di antara kita yang lahir
dari lingkungan sempurna dalam arti orang tua yang harmonis, ibu bapak yang tak
punya gangguan kepribadian, mempunyai saudara yang baik-baik semuanya? Mungkin
lebih banyak yang lahir dari keluarga yang bermasalah ya, dengan rentang
masalah kecil hingga berat. Seperti Iwan
Setyawan pada buku dan filmnya 9 Summers
10 Autumns. Walau Ibu dan Bapaknya penyayang toh dia tumbuh dengan banyak
masalah. Dari masalah kemiskinan, masalah pengharapan bapaknya akan anak pria
yang macho, masalah kecengengan Iwan
kecil yang mengecewakan bapaknya. Menurut saya, rata-rata kita tumbuh dengan
keluarga bermasalah, sedikit atau banyak. Lalu mengapa kebanyakan dari kita tidak berkepribadian
ganda? Mengapa kita tidak bisa berbahasa Perancis saat tidak sadar / kesurupan?
Tak mungkin kita berbicara atau
membayangkan sesuatu yang tidak ada di memori kita. Misalkan saya bisa
mengetahui cerita Harry Potter karena saya baca buku dan filmnya. Tak mungkin
saya bisa bicara tentang Harry Potter bila belum pernah punya memori
tentangnya. Banyak informasi pada memori kita karena interaksi dengan orang-tua
atau teman, bisa dari buku, dari film, dari radio, dari peristiwa yang kita
lewati.
Misalkan saya sedang meracau
tidak sadar, saya tidak akan tiba-tiba berbahasa Timbuktu. Karena saya tidak
punya memori tentang Timbuktu. Nah, si Sybil sebagai Vicky bisa fasih berbahasa
Perancis karena Sybil pernah hidup sebagai orang Perancis pada masa kehidupan
sebelumnya.
Syukurlah bila memori-memori
usang bisa dihapus. Bayangkan bila kita mengingat semua peristiwa mulai dari
bayi. Bisa depresi berat kita. Bila ditanyakan pada saya, saya makan apa pada Senin
siang minggu lalu, saya pasti lupa. Syukurlah lupa, coba kalau ingat qiqiqi.
Betapa berat hidup dengan membawa banyak sampah pikiran. Bisa punya banyak
kepribadian seperti Sybil hiiiii...
Saya sendiri cukup susah untuk
melupakan hal yang mengecewakan saya. Padahal mengingat hal-hal yang traumatis
hanya menyusahkan diri kita. Betapa berbahagia dan beruntung orang yang bisa melupakan
dan memaafkan. Mari menjadi orang yang berbahagia dan beruntung...
Seorang teman tidak mau menonton
film atau datang ke undangan karena kegiatan itu mengingatkannya kembali pada
mantan suaminya. Padahal sudah berpisah dua puluh tahun. Rugi sekali tidak mau
menonton film yang bagus-bagus di bioskop. Ada undangan pernikahan, undangan
selamatan atau undangan apapun selalu dilewatkannya. Sayang banget. Tidak mudah
untuk melupakan...
Seorang kerabat hidup dengan
trauma masa kecilnya sebagai anak yang diabaikan. Hingga usianya mencapai
separuh baya, dia terus mencari pengakuan bahwa dia seorang hebat dan perlu
diperhatikan. Perjalanan mencari pengakuan ini membuat dia dikelilingi oleh
teman-teman yang memanfaatkan dirinya. Hingga berusia 50 tahun dia tidak bisa
menabung karena teman-teman di sekelilingnya mengangkat-angkat dirinya sambil
memeras harta dia. Si kerabat ini tidak sadar mengapa dia selalu dikelilingi
oleh parasit-parasit hidup.
Itulah mengapa kita perlu meniti
jalan ke dalam diri agar kita sadar. Banyak sekali kekeliruan-kekeliruan dalam
hidup kita karena kita abai , karena kita kurang sadar.
Untuk latihan katarsis agar menghilangkan
trauma, kecanduan, memori yang membebani silakan ikut latihan Self Empowerment & Wellbeing di Anand Ashram. Mari memberdaya diri,
mari meniti jalan ke dalam diri, mari menjadi orang sehat, senang, sadar,sukses
slalu *smile
Terimakasih... Namaste _/l\_
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Translate
Blog Archive
-
▼
2013
(108)
-
▼
Mei
(12)
- Melawan Matre: dari buku "Alpha & Omega Spirituali...
- Obsesi dan Hasut : Belajar dari film The Great Gatsby
- E Malik Tere Bandhe Hum
- Mencapai Kepuasan: dari novel "Cewek Matre"
- Belajar Berkomitmen : dari film "Cinta Brontosaurus"
- Peluncuran Buku "Alpha & Omega Spiritualitas"
- Bila Fitnah Merajalela
- Ziarah ke Tanah Suci
- Kenangan Kampung Halaman
- Biaya Riset Menulis Nol Rupiah ?? dari "Laskar Pel...
- Potret Pendidikan Kita: Belajar dari Ario Bayu
- Kutukan Memori: dari buku "Sybil" Kisah Nyata Seor...
-
▼
Mei
(12)
About Me
- Guruntala
- 🌹A dam mast qalandar. #BlessingsClinic 🌹Give some workshops: Meridian Face & Body Massage, Aromatherapy Massage with Essential Oils, Make up. 🌹Selling my blendid Face Serum. IG & twitter: @guruntala
0 komentar:
Posting Komentar