Sabtu, 11 Mei 2013
Mencapai Kepuasan: dari novel "Cewek Matre"
08.36 |
Diposting oleh
Guruntala |
Edit Entri
Syukurlah saya jarang menonton
tv. Bosan banget dengan tayangan Adi Bing Slamet vs Eyang Subur. Bosan juga
dengan tayangan tentang para wanita di sekitar Ahmad Fathanah. Berhubung setiap
hari buka twitter, masuk ke otak juga berita bombastis ini...
Jadi geli membaca berita tentang
istri-istri Eyang Subur yang menolak untuk diceraikan. Lagipula Adi Bing Slamet
ini siapa sih? Utusan Tuhan yang memaksa orang untuk bertobat dan menceraikan
istri-istrinya? Selama tidak ada yang merasa dirugikan, siapa sih yang berhak
mengatur kehidupan orang lain.
Maaf, saya bukan pembela Eyang
Subur. Pada seseorang yang beristri dua saja saya kurang respek apalagi pada
seseorang yang beristri tujuh *huek.
Saya sempat menonton acara di tv
yang menayangkan wawancara dengan istri-istri Eyang Subur. Istri-istrinya
berpakaian sama, memakai giwang, kalung dan gelang emas bertatahkan berlian.
Ow, kaya ya Eyang Subur ini. Presenter tv tersebut kemudian masuk ke dalam
kamar salah satu istri Eyang. Tampak lemari berisi tas-tas bermerek. Hmmm...
Jadi merenung, mengapa ada wanita
yang mau menjadi istri ke sekian. Memang ada satu kondisi dimana poligami
menjadi win-win solution. Misalnya
seorang istri sakit berat, lalu suaminya menikah lagi. Kalau suami sakit berat,
apa istri boleh poliandri? *uhuk
Seorang teman menjadi istri kedua
seorang pengusaha. Dia cerita bahwa dia bersedia karena harus membiayai ibunya
yang saat itu sakit keras. “Coba, kerja dimana yang bisa menghasilkan uang
banyak?” teman itu bertanya sekaligus membela diri. Iya juga sih. Cuman kalo
bisa, kita tidak berada pada posisi yang menyakitkan orang lain. Istri pertama
pasti sakit hati bila mengetahui suaminya menikah lagi.
Belum selesai cerita Eyang Subur,
muncul berita tentang wanita-wanita Ahmad
Fathanah. Ada Maharani, Ayu Azhari, Vitalia Shesya, Tri Kurnia lalu
artis berinisial NA. Fathanah, yang
telah beristri lima, memberikan duit, mobil Honda Jazz, perhiasan-perhiasan
mahal kepada wanita-wanita cantik ini.
Saya perhatikan Vitalia sehat, dia
bisa mencari uang sebagai model. Gadis yang sehat dan cantik ini pasti bisa mencari
uang dengan menjaga stan-stan pameran, atau dagang atau kerja apa kek. Namun
karena dia tidak hidup sederhana, suka hidup mewah maka dia bersedia menjadi
salah satu wanita Ahmad Fathanah. Memprihatinkan sekali.
Novel “Cewek Matre” karya Alberthiene
Endah dengan gamblang bercerita tentang wanita kota yang matre. Lola, tokoh
utama dalam novel Cewek Matre, sebenarnya hidup cukup dengan gaji hasil bekerja
di kantor sebuah majalah lifestyle di Jakarta. Namun Lola tergoda untuk
memiliki baju, tas, sepatu, gaya hidup mewah. Hal ini menyebabkan Lola, mau tak
mau, kudu morotin om-om berduit. Dan
pastinya om-om berduit itu tidak akan memberikan duit percuma, mereka bukan
yayasan sosial. Hidup harus take and give
dong. Ada pelayanan, ada duit.
Ternyata tak enak jadi cewek
matre. Dinyinyirin orang sekitar,
baik cowok maupun cewek, yang ingin tahu darimana duit untuk membeli barang bermerk. Singkat kata, mereka berpikir
“darimana dia bisa punya barang bermerk,
bisa bergaya hidup mewah, sedangkan penghasilan dia kita tahu lah”.
Lola akhirnya bertemu dengan
orang-orang yang tidak tertarik membahas tentang tas dan sepatu bermerk. Ibu-ibu
kenalan barunya, yang kaya-raya itu, lebih suka berbincang tentang bisnis
mereka. Lola kemudian menerima pekerjaan part-time
di luar pekerjaannya di kantor. Ternyata dia mendapatkan kepuasan dari pekerjaan
part-time nya itu. Duit yang
diperoleh dari hasil keringat sendiri ternyata nikmat. Tidak perlu jadi
simpanan om-om genit.
Kepuasan ternyata diperoleh dari
pekerjaan yang dilakukan dengan penuh semangat. Menikmati hasil dari keringat
sendiri ini luar biasa. Dan tentu saja perlu hidup sederhana, yang sesuai
dengan penghasilan, agar tidak tekor.
Dengan demikian kita tidak perlu mempermalukan diri sendiri dengan menjadi
simpanan om-om. Ngeriiiii!!!
Terimakasih... Namaste _/l\_
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Translate
Blog Archive
-
▼
2013
(108)
-
▼
Mei
(12)
- Melawan Matre: dari buku "Alpha & Omega Spirituali...
- Obsesi dan Hasut : Belajar dari film The Great Gatsby
- E Malik Tere Bandhe Hum
- Mencapai Kepuasan: dari novel "Cewek Matre"
- Belajar Berkomitmen : dari film "Cinta Brontosaurus"
- Peluncuran Buku "Alpha & Omega Spiritualitas"
- Bila Fitnah Merajalela
- Ziarah ke Tanah Suci
- Kenangan Kampung Halaman
- Biaya Riset Menulis Nol Rupiah ?? dari "Laskar Pel...
- Potret Pendidikan Kita: Belajar dari Ario Bayu
- Kutukan Memori: dari buku "Sybil" Kisah Nyata Seor...
-
▼
Mei
(12)
About Me
- Guruntala
- 🌹A dam mast qalandar. #BlessingsClinic 🌹Give some workshops: Meridian Face & Body Massage, Aromatherapy Massage with Essential Oils, Make up. 🌹Selling my blendid Face Serum. IG & twitter: @guruntala
0 komentar:
Posting Komentar