Sabtu, 02 April 2011

Sandi Sutasoma


Note ini saya tulis dalam keprihatinan atas mogok makannya seorang Tokoh dalam mencari keadilan di negeri ini.
Bila membaca buku “Sandi Sutasoma” hingga tuntas maka kita akan mengerti mengapa Tokoh ini dibungkam. Karena dia membangkitkan kesadaran rakyat negara ini agar tidak dibodoh-bodohi.
Banyak negara yang berkepentingan dengan negara tropis subur yang sumber daya alamnya terkaya nomor dua di dunia ini. Untuk itu mereka berusaha menguasai dengan berbagai cara, bahkan dengan cara yang paling menjijikkan.
Negara kita dalam keadaan bahaya.
Kekuatan-kekuatan asing sudah menyusup masuk dan sedang bekerja untuk memperbudak bangsa ini lewat penjajahan di bidang budaya, sosial, kepercayaan dan ekonomi. Setelah itu mengubah peta politik menjadi sangat mudah.
Para founding fathers kita, Bung Karno, Hatta, Dewantoro, Cak Roeslan dan masih banyak yang lain, berhasil mengadakan “kontak” dengan Jiwa Sang Mpu, dan lahirlah landasan kuat Pancasila berbasiskan budaya lokal, kearifan lokal yang terangkum dalam satu ungkapan sakti Bhinneka Tunggal Ika.
Mpu Tantular bukanlah sekedar nama, melainkan sebuah pandangan hidup, sebuah pedoman bagi kehidupan.
·        Sandi Pertama
Janganlah tertular oleh pengaruh dari luar. Jagalah dirimu. Bertindaklah secara bijak dan sesuai dengan kata hatimu!”
·        Sandi Kedua
Untuk mempersatukan Nusantara, tidak harus menggunakan kekuatan otot. Gunakanlah kasih sebagai perekat.
·        Sandi Ketiga
Indonesia Tetap Jaya, Negara Kesatuan Republik Indonesia tetap bertahan; Bangsa kita tetap bersatu-padu, jika kita tidak mengkhianati Jiwa Sutasoma, jika kita memahami maksud Mpu Tantular di balik penuturannya:
1.     Negara Kesatuan dengan cinta kasih sebagai perekatnya.
2.     Menerima kebhinekaan karena sadar akan keikaan di baliknya.
Kau sadar, sadar sesadar-sadarnya, bahwa hanya dirimu yang dapat menyelamatkan bangsa ini dari kehancuran.
·        Sumber alam yang kita miliki harus dikelola dengan baik, untuk itu,
·        Ketrampilan sumber daya manusia harus ditingkatkan.
·        Ketergantungan pada impor harus dikurangi.
·        Industri lokal dibantu, produksi lokal digalakkan, dan,
·        Ditumbuh-kembangkan rasa cinta terhadap produksi dalam negeri.
·        Ditumbuh-kembangkan pula rasa bangga terhadap sejarah dan budaya sendiri.
Dan, Insya Allah, kita pasti berhasil menyelamatkan negeri ini dari kehancuran, dari penjajahan dan perbudakan gaya baru.
Teman-teman, aku tidak lebih baik dari binatang, jika yang kupikirkan hanyalah kepentingan diri. Aku bukanlah warga negara yang baik, bahkan belum cukup manusia, jika aku tidak mampu melindungi kehormatan Ibu kita, Ibu Pertiwi.
Tolaklah politisasi agama yang terjadi dimana-mana.
Silakan membela yang benar, bukan membela yang bayar.
Di atas segalanya, jadilah seorang pemberani. Kuatkan nyali. Bulatkan tekad. Kobarkan semangat. Bangkitkan jiwa. Karena dunia ini bukanlah bagi para pengecut tanpa nyali.
Gunakan otot untuk merampas senjata dari tangan-tangan jahil.
Bergotong-royonglah membangun kembali negeri ini.

Demikian sedikit ulasan dari buku “Sandi Sutasoma”, Menemukan Kepingan Jiwa Mpu Tantular oleh Anand Krishna .
Jangan biarkan Tokoh yang mendedikasikan hidupnya untuk kebangkitan negeri ini dibungkam. Marilah menegakkan hukum di negeri ini dengan memperjuangkan keadilan dengan bergabung di  www.freeanandkrishna.com


0 komentar:

Posting Komentar

Translate

About Me

Foto Saya
Guruntala
🌹A dam mast qalandar. #BlessingsClinic 🌹Give some workshops: Meridian Face & Body Massage, Aromatherapy Massage with Essential Oils, Make up. 🌹Selling my blendid Face Serum. IG & twitter: @guruntala
Lihat profil lengkapku

Followers

Komentar Terbaru

Visitors

free counters