Jumat, 12 Agustus 2011

Pearl S. Buck

Menarik sekali novel “Pearl of China” karya Anchee Min. Bagaimana lingkungan yang menelurkan seorang penulis ulung, peraih hadiah Nobel utk Sastra, Pearls Sydenstricker Buck.
Menarik sekali gambaran tentang kehidupan yang keras di China, pergulatan perebutan kekuasaan, kemiskinan, penderitaan yang dipaparkan dengan jenih oleh Anchee Min.
Penderitaan yang amat sangat, keputus-asaan, suami yang egois dan suka melecehkan secara verbal, anak kandung satu-satunya yang mengalami keterbelakangan mental yang parah membuat Pearl S Buck berpikir untuk bunuh diri. Jalan untuk keluar dari kepahitan hidup yang membelitnya adalah MENULIS.
“Menulis membantuku tetap waras,” itulah alasan Pearl untuk menulis. Dia tak membayangkan hasil karyanya akan melejit dan menjadi karya sastra abadi.
Menarik bagaimana suami Pearl ~Lossing~ melakukan pelecehan verbal kepada istrinya sebagai berikut:
“...jika Pearl punya ambisi, dia kurang memiliki ketrampilan atau pendidikan untuk itu. Dia ingin menjadi novelis, tetapi dia tak punya pendidikan akademis dan bahan untuk itu. Dia gagal sebagai ibu, dan dia pasti gagal jika mencoba menjadi penulis.”
“Aku paham Pearl ingin menulis novel untuk melepaskan diri dari hidupnya. Tapi, siapa yang ingin membaca cerita-ceritanya? Orang China tidak perlu perempuan pirang menuturkan kisah mereka, sementara orang Barat tidak tertarik pada China. Apa yang membuat Pearl mengira dia punya peluang sukses?”
Demikian pelecehan Lossing terhadap istrinya. Syukurlah Pearl tidak terpengaruh dengan pelecehan verbal seperti itu, sehingga dunia beruntung bisa menikmati karya dia.
Selebihnya buku “Pearl of China” bercerita tentang kisah Willow, sahabat Pearl yang hidup dalam masa Mao. Hiiii, betapa penderitaan dan kekejaman manusia dilukiskan begitu mengerikan oleh Anchee Min.
Btw, saya juga sudah membaca beberapa karya Anchee Min yang lain, “Empress Orchid” dan “The Last Empress”. Seru juga karya-karya Anchee Min.
Saya juga ingin berburu karya Pearl S. Buck yang lain. Saya baru membaca “The Good Earth”, “A House Divided”, “Sons”, “East Wind West Wind”.
Wow, karya sastra selalu memikat perhatianku. Terberkatilah penulis sastra. Terimakasih telah membuat hidupku begitu kaya dengan menyaksikan begitu banyak pengalaman hidup.

0 komentar:

Posting Komentar

Translate

About Me

Foto Saya
Guruntala
🌹A dam mast qalandar. #BlessingsClinic 🌹Give some workshops: Meridian Face & Body Massage, Aromatherapy Massage with Essential Oils, Make up. 🌹Selling my blendid Face Serum. IG & twitter: @guruntala
Lihat profil lengkapku

Followers

Komentar Terbaru

Visitors

free counters