Senin, 10 Oktober 2011

NAIK PITAM

Baru saja membuka-buka buku Pak Anand Krishna terbaru yang berjudul Karma Yoga. Menarik bahasan Pak Anand pada bab Gotong Royong yang saya kutip di bawah ini:
.................
“Kita dikelilingi air... dan, di bawah air, di dasar laut ada ring of fire, ada kegiatan yang sangat dinamis, termasuk gunung-gunung berapi. Demikian pula di darat, masih banyak gunung berapi yang aktif. Air dan api, dua unsur alam yang saling bertentangan, dan kita hidup di tengah dominasi kedua unsur atau elemen tersebut.
   Dominasi kedua unsur atau elemen alami inilah yang menyebabkan kita menjadi...
Manusia yang Sangat Emosional
Emosi yang berlebihan, di satu pihak, membuat kita menjadi seniman kelas dunia. Seandainya saja kita menguasai bahasa Inggris dengan baik seperti para penulis India atau Pakistan _ maka tulisan-tulisan kita pun sudah pasti banyak dibaca di luar negeri.
   Dampak negatifnya, kita cepat tersinggung, mudah mendendam. Mau marah, unsur api terkalahkan oleh unsur air --tidak jadi marah, tapi luapan amarah itu tetap tersimpan di dalam diri. Maka, setiap sekian tahun sekali, kita menjadi beringas, kita melepaskan sumbatan ekonomi secara kolektif.
  
Kadang kita membantai tetangga karena urusan PKI, kadang karena urusan agama, kadang karena dia bermata sipit. Ada-ada saja. Padahal semua itu karena sifat dasar kita, dimana unsur api dan air tengah mengalami bentrokan, dan dua-duanya sama kuat.
   Sebab itulah leluhur kita menganjurkan gotong royong sebagai pedoman hidup. Sejak usia dini, anak-anak kita mesti diarahkan untuk hidup berdampingan dengan mengindahkan perbedaan, tapi pada saat yang sama juga berfokus pada esensi yang mempersatukan. Dan, di atas landasan Bhinneka Tunggal Ika itulah kita membangun negara dan bangsa.”
.................
      Menarik untuk direnungkan. Manusia bangsa apapun pasti ada yang hitam, putih, abu-abu. Namun bangsa yang mengamuk adalah bangsa kita. Tampaknya tenang, santun, namun dipicu oleh teriakan “C*n*!” pada peristiwa ‘98 tiba-tiba bisa menyerang, seakan-akan lupa bahwa kita sudah satu keluarga besar, satu bangsa. Kita bisa lihat juga di youtube bagaimana pembantaian kepada orang-orang Ahmadiyah di Cikeusik. Dipicu oleh kata-kata menghasut bahwa “mereka” menodai “agama” kita maka darah pun menggelegak dan langsung menyerang. Padahal bila mereka berdosa pada Tuhan –mengapa tidak kalian biarkan saja Tuhan mereka menghukum mereka? Kapan Tuhan memberi amanat kepadamu untuk menghukum mereka? -- *menyitir puisi Gus Mustofa Bisri.
      Masalah emosi yang berlebihan ini bisa membuat seseorang menfitnah begitu keji, dengan tega mengarahkan anaknya untuk berbohong demi menghancurkan orang yang menyinggung dia. Ibu ini tidak peduli masa depan anaknya karena pemberitaan yang buruk. Padahal anaknya tidak dirugikan dalam pengertian anaknya utuh, tidak diapa-apakan menurut visum RS rujukan, tapi karena emosi yang berlebihan Ibu ini menyerang seakan-akan anak gadisnya diperkosa.
Saya kenal baik Ibu W ini, juga kenal baik dengan adik Ibu W selama 10 tahun. Selama ini saya kagum pada mereka karena mereka penuh perhatian, lembut, pokoknya orang baik deh. Kok tiba-tiba mereka bisa begitu buas, bicara di media2 tanpa etika, yang memuat pembicaraan seseorang tanpa berusaha untuk melakukan sedikit investigasi. Berhubung ceritanya seru, menjelek-jelekkan seseorang begitu kotornya langsung saja dimuat. Padahal saksi-saksi yang tampil di tv dan yang bicara di media, dikenal sebagai orang hoax di lingkungan mereka.
Ibu W dan anaknya Tr ini mengaku bahwa Tr ini mendapat pelecehan seksual. Astagfirullah. Kok bisa ya? Padahal menurut visum RS Polri si Tr ini virgin, tubuhnya mulus tanpa tanda paksaan. Juga tak ada bukti relevan apapun, tak ada saksi mata. Kata Ibunya Tr di media, yg mengatakan bahwa Tr dilecehkan adalah seorang Psikiater. Capee deh. Bisa membedakan antara Psikiater dengan Psikolog gak seh. Si Psikolog DYP ini menuliskan lengkap titel dia di tv-tv, bukti bahwa dia terapist handal. Pake gelar Ph.D dan Master Hypnotherapist boo! Ketika dicek ke Universitas bersangkutan ternyata dia belum lulus program Doktor. Si Psikolog ini juga berkoar-koar pada media2 bahwa dia berpengalaman sebagai terapist sudah 20 tahun, padahal izin praktek dia baru keluar tahun 2009. Berarti Tr “klien” pertamanya dong hehehe. Begitu juga Psikolog Tr lainnya --si entu tuh, yang noh tampil di tv-- terbukti hoax. Mau buktinya? Hehehe
Tentang saksi-saksi Tr lainnya yang ajaib-ajaib menarik untuk dibahas. Kita sudah saling kenal, teman seperjalanan selama beberapa tahun, jadi sudah tahu kartu masing-masing deh wkkkk. Jadi ketika mereka bicara hoax di media, jadi kagum deh. Apa tak malu ditonton orang-orang yang kenal baik mereka? Namun emosi meluap membutakan mata seseorang. Sebagai orang yang emosian, orang sebrang pula, saya paham bila sudah naik darah, akal sehat terlupakan.
Namun saya sangat menyayangkan, mengapa ketika terjadi kesalah-pahaman dengan komunitas, Ibu W malah menghubungi pihak yang sejak bertahun-tahun lalu mencari celah untuk menghancurkan Pak Anand. Sebagai orang Jawa yang santun, dia sungkan bertemu untuk menyatakan kemarahannya, silaturahim untuk saling mendengar keluhan dan harapan masing2, untuk meluruskan kesalah-pahaman. Namun dia menghubungi pihak yang dengan senang hati mengipas dia agar masalah kesalah-pahaman menjadi masalah yang sangat besar.
Namun, Ibu W ini juga mengeluh pada media bahwa dia capek sekali menghadapi persidangan yang berlarut-larut.
Ooooh....Kau yang memulai Kau yang ngeluh-ngeluh *singing wkkkkkkkk

 

3 komentar:

depalpiss mengatakan...

tarik nafas, perut mengembung, buang nafas perut mengempis, santai.. rilexs!!! hmmmm!!! :)smile

triwidodo mengatakan...

Terima kasih Sista Rawinah Ranarty. Emosi kami selalu meningkat mendengar cerita Tr dan ibunya dan kelompoknya. Tetapi emosi tidak akan menyelesaikan masalah. Berbagi berita tentang rekayasa mereka, sudah kita lakukan. Kita masih bisa berbagi kesadaran lewat diskusi buku dan diskusi online. Selain mengubah diri kita untuk meningkatkan kesadaran. Ikuti satsang dan panduan Guru akan membawa kita ke jalan benar.
Salam.

Guruntala mengatakan...

Makasih Pak Triwidodo dan Depalpiss. Thanks for dropping by :)

Posting Komentar

Translate

About Me

Foto Saya
Guruntala
🌹A dam mast qalandar. #BlessingsClinic 🌹Give some workshops: Meridian Face & Body Massage, Aromatherapy Massage with Essential Oils, Make up. 🌹Selling my blendid Face Serum. IG & twitter: @guruntala
Lihat profil lengkapku

Followers

Komentar Terbaru

Visitors

free counters