Rabu, 06 Agustus 2014

Life is about Learning

Picture from Facebook Flower Power



Empat bulan sudah Ibu saya meninggalkan jasadnya namun saya masih terkenang-kenang pada beliau. Saat orang tua sudah tiada, baru terasa bahwa beliau sangat berarti. Selalu terkenang pada senyuman ibu, senyuman terindah di dunia. Semoga Ibu dan Bapak saya bahagia dalam perjalanan menuju Dia Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga pelita pengetahuan sejati selalu menerangi perjalanan beliau berdua. Amiin Ya Arhamar Raahimin.
          
Penyesalan memang selalu datang terlambat. Megapa tidak menggunakan waktu sebaik-baiknya. Kebersamaan kita dengan orang tua tidak akan abadi selama-lamanya. Ada saat pertemuan, ada saat perpisahan. Pada akhirnya manusia itu berjalan sendirian menuju Dia, Sang kebahagiaan Sejati. Yang bisa dilakukan hanyalah mendoakan orang tua. Semoga beliau dalam keadaan bahagia, sementara kasih yang beliau pancarkan selalu abadi di hati.
         
Saya masih hidup di duniaini karena saya belum lulus dalam pelajaran hidup. Bila sudah selesai belajar, saya sudah bergabung dengan Dia Yang Maha Pengasih. Life is about learning. Selama hidup kita harus berusaha untuk menyembuhkan penyakit kita, penyakit trauma, ketakutan, dendam dkk.

Saya hidup untuk menyembuhkan diri saya. Dengan menyembuhkan diri saya, saya sudah memberikan kontribusi pada dunia karena telah mengurangi satu orang tidak waras di bumi ini.

Menulis adalah salah satu upaya untuk healing. Banyak penulis yang menyembuhkan diri dengan menulis. Dengan menulis kita bisa menganalisa masalah kita, trauma kita, menyadari kesalahan kita. Dengan demikian kita telah berjalan menuju kesembuhan.

Saya membaca tweet penulis Bernard Batubara @benzbara_ , bahwa beliau menulis untuk menyembuhkan diri sebdiri. Amy Tan menulis untuk menyembuhkan diri sendiri. Bagaimana Amy akhirnya bisa menerima kehidupan bersama seorang ibu yang trauma berat dan selalu berusaha untuk bunuh diri. Dengan menulis, Amy Tan bisa menerima dengan ikhlas perilaku ibunya, tidak mendendam. Ternyata pengalaman hidup bersama seorang ibu yang  penuh trauma merupakan jalan bagi Amy Tan untuk menjadi seorang penulis terkenal.

Menulis adalah salah satu upaya untuk menyembuhkan diri sendiri. Salah satu buku yang bagus adalah buku Maya Safira Muchtar Penggal Kepalamu”. Dalam bukunya, Maya menceritakan perjalanan beliau dalam menyembuhkan Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) yang dideritanya selama bertahun-tahun. Sila pesan buku Maya Muchtar ke www.booksIndonesia.com

Saya tidak suka pada beberapa perilaku ibuku. Ternyata tanpa saya sadari, perilaku yang tidak kusukai itu ada pada diriku. Mungkin saya dan ibu saya perlu belajar bersama dalam hidup ini, itulah sebabnya kami hidup sebagai anak dan ibu.

Pelajaran penting yang baru saya sadari adalah: Bekerja dengan penuh semangat dan penuh keceriaan.

Surga adalah tempat orang-orang yang bekerja penuh semangat dengan riang gembira. Neraka adalah tempat orang-orang yang malas...malas belajar, malas bekerja, malas mengolah diri...

Hidup ini untuk bisa memberi sebanyak-banyaknya, melayani sebanyak-banyaknya.

Terlalu banyak rezeki dan berkah yang kita peroleh tanpa usaha. Memberi yang terbaik adalah salah satu upaya agar kita tidak menjadi maling.

Bila kita selalu berpikir “emang aku dapat apa?” maka kita akan kecewa. Karena biasanya materi yang kita peroleh lebih sedikit dari yang kita harapkan. Kita akan bermuka masam dan cemberut sehingga banyak rezeki lain yang tidak kita sadari dan kita syukuri. Bisa bekerja adalah satu nikmat yang sangat besar. Bayangkan bila kita terpuruk kesakitan, mau mengurus diri sendiri saja sulit apalagi bekerja untuk melayani.

Demikian. Mengapa hidup selalu penuh dengan penyesalan. Baru menyadari bahwa berlian yang paling indah dan mahal dalam hidup ini adalah KESADARAN alias AWARENESS. Awareness mebuat kita terhindar dari banyak malapetaka akibat ignorance. Ignorance adalah induk dari segala malapetaka, membuat kita tidak bersyukur akan nikmat yang kita peroleh, dan membuat kita melakukan kezaliman-kezaliman yang pada akhirnya akan merugikan diri kita sendiri.

Semoga kita menjadi orang yang sadar. Amiin...
TerimaKasih... Namaste _/l\_

0 komentar:

Posting Komentar

Translate

About Me

Foto Saya
Guruntala
🌹A dam mast qalandar. #BlessingsClinic 🌹Give some workshops: Meridian Face & Body Massage, Aromatherapy Massage with Essential Oils, Make up. 🌹Selling my blendid Face Serum. IG & twitter: @guruntala
Lihat profil lengkapku

Followers

Komentar Terbaru

Visitors

free counters