Sabtu, 03 Desember 2011

LOVE HATE RELATIONSHIP


   Pernah dengar seorang Donatur Yayasan, misalnya Yayasan Dompet Dhuafa, Yayasan Kanker Anak, ngomel-ngomel karena pihak yang diberi bantuan tak tahu berterimakasih? Kalo saya tak pernah. Paling pol, donatur hanya menanyakan transparansi suatu yayasan, untuk memastikan bahwa sumbangannya tersalurkan untuk pihak yang membutuhkan.

   Pernah dengar sukarelawan proyek sosial misalnya, sukarelawan di Blood4Life, sukarelawan di Yayasan Kanker Anak yang ngomel-ngeomel karena pihak yang diberi bantuan tak tahu berterimakasih? Saya belum pernah. Yang sering saya dengar adalah mereka bahagia bisa menjadi sukarelawan.

   Bila yang dibantu adalah orang yang dikenal baik, saudara, teman, sering terdengar kata “tak tahu berterimakasih” karena pihak yang diberi bantuan perilakunya mengecewakan si pemberi bantuan.
Sering terdengar kata-kata, “ Saat dia miskin dia minta bantuan ke aku. Giliran sudah mapan, dia lupa padaku. Dia malah berteman dengan orang-orang yang saat dia miskin tak mau menengok dia sebelah mata.” Atau kalimat familiar seperti  “Yang membantu dia dapat pekerjaan kan aku, sekarang saat aku butuh bantuan, dia tak tergerak sedikit pun untuk nolong, huh.” Atau “Kalo lagi susah dia minta tolong ke aku, giliran senang dia menengok pun tidak “.

   Kenapa ngomel-ngomel ketika orang yang kita kenal mengecewakan, karena ada hubungan emosi. Kalo dengan orang yang tidak kita kenal, kita bahagia karena bisa membantu, selesai. Tinggal tunggu pahala dari Yang Maha Pengasih.

   Orang yang tidak kita kenal tidak akan mengecewakan kita. Orang yang kita kenal bisa mengecewakan kita. Orang yang kita cintai bisa mengecewakan dan menimbulkan kebencian yang amat sangat pada rata-rata kita.
   Contoh suami istri yang bercerai. Tidak semuanya sih. Ketika bercerai segala macam kata-kata buruk dilontarkan akibat kekecewaan. Lupa bahwa pasangan pernah begitu baik.
Suami istri punya hubungan cinta. Ada juga hubungan cinta tanpa sex seperti hubungan penulis dengan pembaca atau hubungan guru spiritual dengan murid. Cinta tanpa sex.
Pantes Guru Spiritual Sai Baba sangat dibenci oleh sedikit muridnya, lebih banyak pecintanya sih. Para Haters ini bersatu membuat blog yang isinya khusus untuk menghujat Sai Baba. Begitu pula dengan haters seorang Guru Spiritual ternama lainnya, Osho. Osho diracun oleh murid terdekatnya yang cemburu.

Tentang love-hate-relationship ini saya punya beberapa kisah nyata hohoho.
Cerita pertama...Here we go...

Seorang penjual cakue, Suti dan seorang tukang ojek, Jono datang ke satu padepokan spiritual di Jakarta. Suti datang dengan setumpuk masalah karena Jono suaminya, seorang penjudi yang terlibat hutang piutang. Berkat latihan meditasi di padepokan itu, dan usaha serta niat dari diri sendiri, Jono tak kecanduan judi lagi. Utang piutang dia saat berjudi lama kelamaan lunas. Suti dan Jono kemudian aktif di padepokan tersebut, sehingga mengabaikan dagangan mereka. Mereka menyerahkan dagangan mereka begitu saja pada asisten mereka tanpa membuat pembukuan dll. Kemudian Suti dan Jono ini bekerja pada satu unit usaha yang didirikan oleh beberapa teman di padepokan tersebut. Saat aktif di padepokan tersebut, Suti mengagumkan beberapa teman di padepokan tersebut karena dia sharing bahwa dia selalu terharu bila melihat guru di padepokan tersebut, wajah guru tersebut terbayang-bayang saat dia menggoreng tahu, mengulek sambal, terbayang-bayang dalam kegiatan Suti sehari-hari. Suti seperti orang yang jatuh cinta, sekali lagi love without sex.

   Setelah sekian lama bergabung di padepokan tersebut, Suti kecewa karena harapannya tak terpenuhi. Suti keluar dan bergabung dengan Haters guru spiritual di padepokan tersebut.
  
   Soal Haters ini menarik sekali. Beberapa peserta yang keluar dari padepokan tersebut bergabung dengan beberapa “alumni” padepokan tersebut, terus memantau dan menghujat padepokan tersebut walau sudah keluar sekian tahun lalu. Love-Hate-Relationship. Kenapa tidak move on, get a life dengan komunitas baru. Mengapa masih kepo dengan komunitas lama?

   Kembali pada Suti. Setelah keluar dari padepokan dan bergabung dengan para Haters, Suti menghujat serta menuduh guru spiritual padepokan itu, mulai dari tuduhan guru spiritual itu memegang dadanya hingga segala macam tuduhan lain-lain yang intinya menghujat guru spiritual tersebut.

   Bila Suti bisa intens menghujat guru spiritual tersebut, mengapa dia tidak intens menghujat orang yg mengajak suaminya berjudi hingga lupa diri dan dikejar-kejar utang? Suti bilang dia rugi bergabung dengan padepokan tersebut. Dia lupa bahwa suaminya Jono sembuh dari judi, utangnya lunas, dia mendapatkan ilmu dan skill saat dia bekerja di padepokan tersebut. Dan, Suti lupa bahwa dia  mendapatkan network saat dia aktif di padepokan tersebut.

  Seorang teman di padepokan tersebut bahkan ingin menolong Suti dan Jono dengan merekomendasikan mereka pada teman-temannya pemain golf. Berhubung saat bertemu Suti dan Jono, pembicaraan mereka berkisar pada hujatan pada guru spiritual akhirnya teman itu tak jadi melanjutkan niatnya.
Suti dan Jono bisa sangat membenci karena pernah mencintai, namun kecewa!

Kisah ke dua hohoho...dan masih banyak kisah...
Remi datang ke padepokan seorang guru spiritual dengan penuh semangat. Remi bercerita bahwa berkat latihan yang diberikan oleh guru ini, dia bebas dari narkoba. Pekerjaan, rumah, mobil, duit habis karena dia kecanduan narkoba. Remi ini aktif di padepokan tersebut hingga satu saat dia keluar. Menurut dia guru spiritual itu menipu karena rumah Remi yang dibangun di kompleks itu seharusnya berkualitas lebih baik. Akhirnya rumah Remi dibeli oleh seorang teman di padepokan itu. Masalah selesai kan, duit yang dikeluarkan untuk membeli rumah yang dia tak suka itu kembali. Namun Remi terus menghujat guru tersebut bertahun-tahun kemudian, dan bergabung dengan para Haters.

Mengapa Remi intens menghujat guru spiritual tersebut? Mengapa dia tak menghujat teman yg mengajak dia hingga terjerumus narkoba. Mengapa dia tak mengungkit-ungkit  karir, rumah, mobil dan duit yang habis karena narkoba? Padahal Remi bisa lepas dari narkoba atas dukungan komunitas yg didirikan guru spiritual tersebut. Dia kembali sehat dan mendapatkan pekerjaan. Mengapa rumah seharga 153 juta yang uangnya sudah dia dapatkan kembali diungkit hingga bertahun-tahun kemudian?
Lagi-lagi karena dia pernah in love dengan guru spiritual tersebut namun jadi benci karena harapannya tak terpenuhi. Remi tak pernah mencintai teman-teman yg mengajak dia terjerumus narkoba, jadi dia tidak intens membenci mereka.

Punya kisah lain tentang love-hate-relationship ?
Namaste Beloved Friends...

1 komentar:

RyuGa mengatakan...

Haha kan ada singkatannya SEBEL=SEnang BEtuL atau BENCI= BENar2 CInta. Kesamaaan dari love and hate adalah sama-sama dipikir terus.. :P

Hehe

Posting Komentar

Translate

About Me

Foto Saya
Guruntala
🌹A dam mast qalandar. #BlessingsClinic 🌹Give some workshops: Meridian Face & Body Massage, Aromatherapy Massage with Essential Oils, Make up. 🌹Selling my blendid Face Serum. IG & twitter: @guruntala
Lihat profil lengkapku

Followers

Komentar Terbaru

Visitors

free counters