Selasa, 21 Agustus 2012

Catatan Idul Fitri Tahun Ini


Selamat Idul Fitri 1433 Hijriyah Sobat-sobat semua...Mohon maaf lahir batin. Minal aidin wal faidzin.

Ramadhan tahun ini adalah Ramadhan penuh cerita. Remind me to always writing. Kalo tidak segera menulis, peristiwa-peristiwa penting akan terlewatkan tanpa kenangan.

Puasa membuat saya merenung betapa jeda sangat penting dalam hidup. Betapa kita perlu hidup solitude dan serene. Rasanya hidup penuh dengan kebisingan. Tayangan gosip di tv, ada blackberry di jangkauan membuat hidup seakan-akan rame. Twitter sangat menggoda, ada berita, ada cerita, ada twitwar, dan jadi tahu kehidupan seseorang. Ada yang perlu kita tahu sebagai pelajaran, sebagian besar adalah garbage yang membebani diri.

Saya suka dengan akun twitter @DearTVAddicts yang selalu mengingatkan untuk tidak menghabiskan waktu di depan stupid box. Niatnya mau nonton acara-acara yang bermanfaat, namun iklan masuk juga. Btw, memang pemasukan tv darimana Nin? Lo kate nayangin film-film bagus dan acara-acara bagus tak pake modal. Modal dari iklan lah *self-toyor...

Puasa Ramadhan kali ini juga merupakan puasa penuh keprihatinan. Prihatin dengan dikabulkannya kasasi oleh MA atas vonis bebas Bapak Anand Krishna. Padahal kasasi untuk keputusan bebas tidak diberlakukan pada negara-negara beradab. Lagipula Hakim yang memberikan vonis bebas adalah Hakim Albertina Ho yang terkenal dengan integritasnya.

Kasus Anand Krishna ini merupakan catatan hukum yang sangat memprihatinkan dalam sejarah penegakan hukum negeri ini. Bagaimana bisa seseorang menempuh proses hukum, mulai dari pemeriksaan di Kepolisian hingga Pengadilan hampir selama dua tahun padahal TANPA BUKTI dan TANPA SAKSI MATA.

Bila hanya menonton saja di tv atau membaca beberapa media online yang memuat berita sepihak, masyarakat dengan mudah menjudge bahwa Bpk Anand Krishna melecehkan. Padahal buktinya, Tara Pradipta Laksmi menurut visum dr. Mun’im Idris adalah perawan, tubuhnya mulus tanpa tanda-tanda kekerasan. Dan tak ada saksi mata yang menyaksikan pelecehan. Farahdiba Agustin, Shinta Keng dan Dian Mayasari baru berkenalan dengan Tara ketika ada rapat persekongkolan. Sumidah memang kenal Tara, namun Sumidah tidak menyaksikan pelecehan terhadap Tara.

Mulanya Tara adalah gadis biasa yang ingin bebas menentukan jalan hidupnya sendiri. Tara justru minta tolong dengan menulis di wall Bpk Anand Krishna dan pengurus Anand Ashram untuk mendukung keinginannya untuk menentukan jalan hidupnya sendiri. Ibu Tara yang posesif, naik pitam. Dia mengisolasi Tara dan minta tolong ke keluarganya, Hipnoterapis Dewi Yogo Pratomo.

Dewi Yogo Pratomo mengaku pada Metro TV dan pada media online bahwa dia menghipnosis Tara sebanyak 45 kali selama tiga bulan. Padahal Psikiater berpengalaman Prof Ni Luh Suryani hanya membutuhkan 3 kali hipnoterapi untuk penderita trauma perkosaan. Cateeet, 3 kali hipnoterapi untuk penderita trauma perkosaan bukan trauma pelecehan.

Menghipnosis seorang klien 45 kali dalam jangka waktu tiga bulan rentan sekali dengan malpraktek atau penyisipan memori palsu. Bisa di google tulisan Elizabeth Loftus dalam penelitiannya How Many of Your memory are False? via @PsychToday

Ciri-ciri seseorang yang disisipkan memori palsu adalah keterangan yang tidak konsisten. Bisa disaksikan dari keterangan Tara yang berubah-ubah, mulai dari BAP, keterangan di depan Hakim Hari Sasangka dan di depan Hakim  Albertina Ho. Sebagai info, pada Kasus Anand Krishna, Hakim Hari Sasangka diganti dengan Hakim Albertina Ho karena Hakim Hari Sasangka memiliki hubungan dengan Saksi Tara, Shinta Keng.

Bukti-bukti tentang kasus Anand Krishna ini bisa diakses di FreeAnandKrishna.com

Mengapa kita harus peduli dengan kasus yang menimpa orang lain, setidak-tidaknya merasa prihatin? Karena kita semua saling berhubungan, kita hidup dalam satu lapangan energi yang sama, demikian menurut Einstein. Memperjuangkan keadilan untuk satu manusia sama dengan memperjuangkan keadilan untuk satu masyarakat.

Demikian...Terimakasih *smile
Namaste

0 komentar:

Posting Komentar

Translate

About Me

Foto Saya
Guruntala
🌹A dam mast qalandar. #BlessingsClinic 🌹Give some workshops: Meridian Face & Body Massage, Aromatherapy Massage with Essential Oils, Make up. 🌹Selling my blendid Face Serum. IG & twitter: @guruntala
Lihat profil lengkapku

Followers

Komentar Terbaru

Visitors

free counters