Minggu, 16 Februari 2014

Maya



Buku terbaru Ayu UtamiMaya” sudah selesai kubaca. Maya, wanita yang terlahir albino, cebol, kurang cantik, merasa hancur hidupnya ketika mengecap ilmu pengetahuan. Selama ini Maya hidup dengan tentram dalam dunianya, di bawah naungan Guru Suhubudi. Namun ilmu pengetahuan yang dibukakan oleh Yasmin membuat kebanggaan dia hancur. Kebanggaan bahwa dia adalah manusia berharga.

Manusia memang ingin dihargai. Banyak sekali masalah bermula dari keinginan untuk dihargai, keinginan untuk dicintai.

Baru-baru ini saya mengalami masalah “pelik” karena ingin dihargai. Setelah banyak merenung #halah, saya mendapat insight.

Hak seseorang untuk menghargai atau tidak menghargai kita. Gus Dur yang seorang Wali saja bisa dimaki dan dihina sedemikian rupa oleh orang-orang yang tidak menghargai beliau. Sementara orang yang “mengenal” Gus Dur tentu akan sangat menghormati dan menghargai beliau.

Jadi siapa diri saya sehingga saya minta dihargai oleh orang lain. Teman saya berhak menilai saya, apakah negatif, setengah negatif, atau positif. Terserah dia, terserah perspektif dia. Dan saya berhak memilih teman dekat. Saya berhak memilih teman yang membuat saya nyaman. Saya berhak menjauhi teman-teman yang membuat saya down. Saya berhak memilih dekat dengan teman yang membuat saya uplift.

Syukurlah, saya bisa menyadari akar masalah saya. Selama ini saya ngotot bergaul dengan teman yang, menurut saya, kurang menghargai saya. Saya marah karena kurang dihargai. Saya sempat membuat cerita untuk meyakinkan dia bahwa saya orang berharga, bahwa saya orang penting. Walau saya sudah berusaha keras untuk meyakinkan teman ini, tetap teman ini tidak menghargai saya. Menyedihkan sekali ya.

Syukurlah dengan meditasi, dengan tafakur, saya bisa menyadari masalah saya. Yang bermasalah adalah saya. Saya ingin dihargai sehingga berusaha sedemikian rupa, sayang usaha saya tidak berhasil, lalu saya marah-marah. Padahal solusinya gampang. Jangan bergaul dengan teman tersebut. Cukup “say hi and bye”. Mudah bukan?

Perspektif orang beda-beda. Ada orang yang berpandangan bahwa orang hidup harus punya pasangan dan anak-anak. Bila tidak punya maka orang itu sangat menderita. Anda setuju dengan perspektif tersebut? Bila setuju, silakan berteman dekat dengan orang yang punya perspektif demikian. Bila tidak setuju, silakan bergaul dengan orang-orang sepandangan. Demi kesehatan pikiran dan kesehatan emosi kita.

Setuju kah? Bila tidak setuju, let’s say hi and bye.....
TerimaKasih... Namaste _/l\_

0 komentar:

Posting Komentar

Translate

About Me

Foto Saya
Guruntala
🌹A dam mast qalandar. #BlessingsClinic 🌹Give some workshops: Meridian Face & Body Massage, Aromatherapy Massage with Essential Oils, Make up. 🌹Selling my blendid Face Serum. IG & twitter: @guruntala
Lihat profil lengkapku

Followers

Komentar Terbaru

Visitors

free counters