Minggu, 04 Januari 2015

Rezeki


Ada beberapa teman yang makmur dan memakmurkan keluarganya. Ibu ayah kakak adik hingga keluarga besar ikut kecipratan. Minimal ikut menikmati rezeki dia. 

Bagaimana bila saudara kita atau anak kita tidak seperti beberapa teman itu? Kita tidak bisa mengharapkan anak kandung, keponakan, saudara kandung bersikap seperti "seharusnya".

Ada orang yang rajin "beramal" tapi tidak mau tahu dengan keadaan saudaranya. Tipe orang seperti ini beranggapan, "yang penting aku sudah mengeluarkan zakat dan sedekah". Dia tidak mau tahu dengan keadaan saudaranya. Bisa jadi karena dia takut saudaranya akan menjadi beban untuk dia.

Masalah sederhana bisa jadi rumit karena disturbed mind. Itulah mengapa kita perlu hening untuk menjernihkan pikiran dan cara pandang kita.

Saudara kandung atau anak tidak harus "care" pada kita. Bila mereka care pada kita maka itu adalah rezeki kita...rezeki yang tidak ternilai. Alhamdulillah.

Alhamdulillah, apapun rezeki kita, perlu kita syukuri. Ada perhatian dari teman atau saudara, alhamdulillah. Rezeki tidak harus dari saudara atau anak. Bisa bekerja dengan riang gembira merupakan rezeki yang amat besar. Terlalu banyak hal yang bisa kita syukuri.

Ada rumah tempat berteduh, bisa makan hari ini, sehat, bisa blogging, ada buku- buku yang indah, ada musik- musik yang indah, berada dalam lingkungan yang baik, kesadaran untuk bisa bersyukur... Subhanallah... Alhamdulillah.

Mari berkarya dengan riang gembira penuh sukacita dan rasa syukur. 
TerimaKasih... Namaste ❤

0 komentar:

Posting Komentar

Translate

About Me

Foto Saya
Guruntala
🌹A dam mast qalandar. #BlessingsClinic 🌹Give some workshops: Meridian Face & Body Massage, Aromatherapy Massage with Essential Oils, Make up. 🌹Selling my blendid Face Serum. IG & twitter: @guruntala
Lihat profil lengkapku

Followers

Komentar Terbaru

Visitors

free counters