Jumat, 22 Februari 2013

Dikejar-kejar Debt Collector


Sudah 10 tahun lebih saya mengenal teman saya Lola, cerita dia dari tahun ke tahun selalu sama yaitu “dikejar-kejar debt collector”. Lola ini penghasilannya jauh lebih besar daripada penghasilan saya namun dia selalu minus, lebih besar pasak daripada tiang. Saudara-saudara Lola selalu turun tangan untuk menolong Lola membayar utang-utangnya. Setelah lunas, kembali Lola berhutang. Saya jadi geli mendengarkan cerita dia saat berkelit dari kejaran debt collector. Seru dan menegangkan!!!

Saudara-saudaranya sudah menasehati Lola hingga berbusa-busa, namun terus saja Lola berhutang. Memang sulit untuk melepaskan diri dari kebiasaan yang sudah berurat-akar.

Tadi sekilas saya membaca berita tentang penghuni /penyewa Rusun Marunda yang, katanya, menjual perabot-perabot bagus yang disediakan Pemerintah DKI. Jokowi Ahok bisa berupaya sekuat tenaga agar masyarakat yang hidup susah bisa hidup layak. Namun ternyata tidak segampang itu mengajak orang hidup senang. Sudah biasa hidup susah, enak aja diajak hidup senang hihihi.

Hampir 20 tahun saya berteman dekat dengan Esti. Cerita hidup Esti adalah disakiti suami. Ketika baru tahu bagaimana Esti diperlakukan seenaknya oleh suami, saya dan teman-teman memberi semangat pada Esti agar bangkit. “Jangan mau diperlakukan seenaknya oleh suami Mbak. Mbak kan bisa cari duit sendiri. Mending cerai, trus happy-happy menikmati hidup,” Esti sering dinasehati seperti itu. Suami Esti ini mempunyai istri muda. Si suami ini memanjakan istri muda, namun tidak memberi nafkah pada Esti. Malah suaminya sering menikmati duit hasil kerja keras Esti. Jadi panas kan dengar ada seorang wanita yang diperlakukan seenak perut oleh suaminya.

Namun Esti tidak mau bercerai. Dia hanya senang curhat, namun dia tidak akan mempertimbangkan solusi dari teman-temannya. “Emang Esti ini hobi diinjak-injak suaminya  ‘kali,” Teman yang gregetan menyimpulkan hihihi.

Seorang teman lain, Elga, selalu menikah dengan tukang pukul. Dia menikah dengan pria yang ternyata tukang pukul, dia minta cerai, lalu dia menikah lagi dengan tukang pukul berikutnya. “Apa si Elga ini punya antena untuk menarik tukang pukul untuk jadi suaminya. Hobi banget digebukin suami,” bisik seorang teman.

Hewan tidak bisa berubah, namun manusia bisa walau ternyata sangat susah. Novel “Tea for Two  karya Clara Ng menceritakan bagaimana seorang wanita karir Sassy akhirnya bisa lepas dari suami tukang pukul setelah berupaya sekuat tenaga. Sassy beruntung dikelilingi sahabat-sahabat wanita yang kuat, yang menemani dia berjuang untuk keluar dari perangkap setan. Tanpa support group yang kuat, sangat sulit untuk keluar dari perangkap kebiasaan. Menderita akibat digebukin lama-lama bisa menjadi kebiasaan bila tidak bertekad untuk mengakhirinya.

Bagaimana untuk keluar dari kebiasaan buruk yang sudah mendarah-daging? Jalan satu-satunya adalah meditasi, tafakur. Kita melihat ke dalam diri untuk menyadari kebiasaan buruk kita. Bila kita sudah menyadari apa keburukan kita, maka kita bisa mencari solusinya. Bila sudah tahu solusinya tapi malas mempraktekkan, tidak bakal berubah juga. Itu problem besar saya, sifat malas!!!

Sepertinya tubuh kita ini dirancang untuk berjuang deh. Bila bermalas-malasan maka mati lah kita. Confession of a lazy woman hahaha. Harus rajin agar bisa berubah *mencamkan nasihat ke dalam diri.

Btw, Guru saya, Pak Anand Krishna saat ini  sedang mendekam di LP Cipinang padahal tidak bersalah. Beliau sudah divonis bebas oleh Hakim yang jujur berintegritas, Hakim Albertina Ho. Namun MA memutuskan vonis 2.5 tahun padahal kasasi yang diajukan Jaksa Martha Berliana cacat hukum, memasukkan perkara sengketa merk. Sementara dua Hakim Agung yang memberikan vonis 2.5 tahun pada Anand Krishna telah mundur dari jabatan Hakim Agung. Hakim ZU terindikasi suap, Hakim Yamanie terbukti curang, mengubah vonis. Sementara Kajari Jaksel Masyhudi tetap memaksakan eksekusi pada Anand Krishna padahal putusan MA telah BATAL demi HUKUM karena tidak memenuhi pasal 197 KUHAP. Jaksa Arya Wicaksana atas perintah Masyhudi telah mengeksekusi paksa Anand Krishna dengan membawa puluhan preman. Hmmm, kira-kira puluhan preman yang dibawa Jaksa itu dibayar oleh siapa ya? Untuk info lebih lanjut bisa klik www. FreeAnandKrishna.com

Mohon doanya teman-teman. Free Anand Krishna for Justice...
Terimakasih...Namaste _/l\_

0 komentar:

Posting Komentar

Translate

About Me

Foto Saya
Guruntala
🌹A dam mast qalandar. #BlessingsClinic 🌹Give some workshops: Meridian Face & Body Massage, Aromatherapy Massage with Essential Oils, Make up. 🌹Selling my blendid Face Serum. IG & twitter: @guruntala
Lihat profil lengkapku

Followers

Komentar Terbaru

Visitors

free counters