Minggu, 19 Desember 2010

DESIRE

I’m really sick with my desire.
Desire slalu berkembang… maunya nonton trus, jalan-jalan trus, beli buku trus  ~ buku yg gak penting-penting amat maksudku~,  pernak-pernik, kain, lagi dan lagi.
Kupikir aku cukup sederhana dibandingkan dengan temanku yang hobi beli baju, accessories, sepatu, tas, parfum, dandan dan lain-lain.
Namun barang rasanya bertumpuk di rumah. Baru saja beberes ~barang2 yang tak perlu tapi masih bagus bagi-bagi ke pemulung~,  baru saja napas lega akibat rumah tidak seperti gudang penyimpanan lagi eh mulai lagi terasa sesak.
Membersihkan rumah, melepaskan barang yang tidak perlu sepertinya pekerjaan seumur hidup yak seperti halnya mandi body, soul & mind…
Kemarin saya perlu membeli lotion di mall, mata melirik melihat baju-baju yg merayu-rayu minta dibeli, mata berseri melihat gelang kalung bross lucu-lucu yang merajuk minta dibeli. Nafsu untuk membeli pun bangkit.
Ampuuuun…tarik napas, buang napas Nina. Lihat ke dalam dirimu.  Apakah barang-barang itu memang dibutuhkan atau hanya menambah tumpukan koleksimu.  Sudah lupa untuk belajar dari seorang teman yang karena nafsu belanjanya sangat tinggi menyebabkan dia dikejar-kejar utang ?
Kenapa sih matamu suka lirik sana lirik sini yang mengakibatkan dirimu terombang-ambing menjadi budak your desire.
Bapak Anand Krishna mengajarkan,” Put a ceiling on your desire “…. Because desire is unlimited. Bila kita tak membatasi desire kita menjadi budak desire kita.
Dengerin tuh Nin…buka kupingmu lebar-lebar.  Jangan piara keras-kepalamu yang terbukti sukses menyeret kamu ke jurang penderitaan.
Chayo chayo….tekun dan bersemangatlah untuk slalu belajar & berkarya ! :)

0 komentar:

Posting Komentar

Translate

About Me

Foto Saya
Guruntala
🌹A dam mast qalandar. #BlessingsClinic 🌹Give some workshops: Meridian Face & Body Massage, Aromatherapy Massage with Essential Oils, Make up. 🌹Selling my blendid Face Serum. IG & twitter: @guruntala
Lihat profil lengkapku

Followers

Komentar Terbaru

Visitors

free counters