Minggu, 06 Mei 2012

Bangkit Kembali dari Keterpurukan


       Baru tahu bahwa suami seorang teman sudah beberapa bulan tidak bekerja. Selama ini ternyata teman tersebut merahasiakan perihal suaminya yang sedang tidak bekerja.

       Sebenarnya bila suami teman itu, Pak Agus (bukan nama sebenarnya) mau bekerja, pekerjaan selalu ada. Beliau sehat, tabungan cukup, punya knowledge dan skill. Yang memberatkan adalah ego Pak Agus yang merupakan mantan direktur satu perusahaan. Seseorang yang pernah menduduki jabatan bergengsi dengan gaji puluhan juta plus fasilitas mobil mewah susah untuk bekerja mulai dari bawah lagi.

       Salah satu buku bagus tentang bagaimana seseorang bisa bangkit kembali dari keterpurukan adalah buku “How Starbucks Saved My Life” karya Michael Gates Gill.

       Michael Gates Gill yang kuliah di universitas bergengsi dengan mudah mendapatkan pekerjaan bergengsi pada perusahaan periklanan besar dunia. Gill bekerja dengan giat hingga menjadi eksekutif dengan penghasilan yang sangat bagus. Namun pada umur 53 tahun kebijakan perusahaan menyebabkan Gill di PHK. Gill, eksekutif yang marah dan terpukul mendirikan perusahaan periklanannya sendiri. Setelah 10 tahun menjalankan perusahaan periklanannya Gill terpaksa menelan pil pahit dengan mengakui bahwa perusahaannya tidak menghasilkan. Gill berhadapan dengan kenyataan bahwa dia bangkrut pada usianya yang ke 64.


       Ketika sedang  menikmati kopi di Starbuck, Gill menerima tawaran bekerja. Gill yang sedang membutuhkan pekerjaan dan juga butuh uang terpaksa menerima pekerjaan itu. Gill menceritakan bagaimana dia harus belajar menekan egonya dengan menjadi cleaning service. Bagaimana Gill berusaha  menjadi kasir yang cukup sulit untuk dia yang memiliki masalah pendengaran. Gill belajar banyak dari pengalamannya menjadi karyawan  Starbucks hingga dia bisa melanjutkan hidup dengan memiliki usaha sendiri.

       Tidak mudah untuk seorang eksekutif  untuk bekerja sebagai pelayan di Starbucks. Untung Michael Gill tinggal di Amerika. Coba tinggal di Indonesia. Masalah yang cukup berat dihadapi di Indonesia adalah ke-kepo-an kerabat, tetangga dan teman.

       Tokoh di Indonesia yang saya kagumi adalah Bapak Anand Krishna. Bagaimana beliau terus berkarya di tengah badai yang dahsyat. Beliau terus menulis buku, bahkan bisa mendirikan online learning One Earth College saat Sidang Pengadilan berlangsung.

       Seorang teman mengatakan, walau pun Bapak Anand Krishna diputuskan bebas murni oleh Hakim jujur berintegritas Albertina Ho, tetap saja pihak yang menggugat sudah menang dengan menghancurkan nama baik beliau. Masyarakat mana tahu bila saksi-saksi pihak Tara seperti Dian Maya Sari tidak mau datang untuk memberi keterangan di depan Hakim Albertina Ho walau sudah ditunggu kesaksiannya berminggu-minggu. Masyarakat mana tahu bila Tara dkk yang begitu rajin diwawancara di tv-tv dan media massa begitu malas untuk datang memenuhi panggilan pengadilan sehingga sidang bisa berlangsung lebih dari setahun.

       Ketika ada Kompasianer menulis tentang saran dari Anand Ashram menghadapi perubahan cuaca yang mengakibatkan daya tahan tubuh menurun, seorang Kompasianer mencela, “Oh sekarang Anand Krishna sudah jadi tabib ya, setelah ditinggalkan murid-muridnya.”

       Bapak Anand Krishna tidak peduli ada murid atau tidak, bukunya laku atau tidak. Program di Anand Ashram jalan terus hingga saat ini, setiap hari bertahun-tahun ada badai ataupun tidak. Bapak Anand Krishna terus menulis buku, tidak peduli buku itu booming atau tidak, yang penting bagi beliau adalah selalu berkarya.

       Terlepas dari sependapat atau tidak sependapat dengan pemikiran Bapak Anand Krishna, beliau adalah orang yang perlu dicontoh atas kegigihannya berkarya.

       Dalam kumpulan prosanya Seribu Masjid Satu Jumlahnya, Budayawan Emha Ainun Nadjib menulis tentang Pak Abu yang bagaikan bumi. Bumi tidak bergeming walau gunung meletus, laut bergejolak, manusia berperang. Bumi tidak peduli walau diinjak-injak, diberi kotoran. Bumi selalu memberi, memberi air, membalas benih yang ditanam dengan tanaman pangan berlipat ganda.

Bila keadaan kita sedang terpuruk, semoga kita bisa tetap teguh seperti bumi, terus berkarya, hingga mau tidak mau kita pasti bangkit kembali. Amiiin.

Namaste _/l\_


0 komentar:

Posting Komentar

Translate

About Me

Foto Saya
Guruntala
🌹A dam mast qalandar. #BlessingsClinic 🌹Give some workshops: Meridian Face & Body Massage, Aromatherapy Massage with Essential Oils, Make up. 🌹Selling my blendid Face Serum. IG & twitter: @guruntala
Lihat profil lengkapku

Followers

Komentar Terbaru

Visitors

free counters