Senin, 28 Mei 2012

Mempertanyakan HypnoParenting


Merenung saat membaca buku HypnoParenting karya Dewi Yogo Pratomo. Buku ini mengajarkan cara untuk menghipnosis anak. Menurut Dewi Yogo Pratomo pada prakata buku ini, agar membentengi anak dengan kasih sayang yang ditanamkan ke alam bawah sadar agar mereka terbebas dari pengaruh negatif dari luar.

Hmmm, apakah maksudnya agar anak menjadi anak yang manis dan penurut pada orang tua sehingga tidak bisa terpengaruh pihak luar?

Bila anak itu sudah bisa dihipnosis Ibunya, apakah ada jaminan dia tidak bisa terpengaruh bila ada orang luar mau menghipnosis dirinya? *jadi-mikir

Yang terpikir oleh saya, bagaimana bila seorang Ibu yang bisa menghipnosis anak menderita stress, depresi, paranoid, obsessive, compulsive? Bagaimana bila Ibu yang menghipnosis anaknya memiliki keinginan kuat agar anaknya pintar matematika, padahal anak itu kurang berminat pada matematika. Bisa saja anak itu memiliki kecerdasan lain seperti kecerdasan linguistik, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan kinestetik  atau kecerdasan lainnya. Kan kasihan banget anaknya.

Bila Ibu yang menghipnosis anaknya adalah Ibu yang sehat pikiran, jiwa dan emosi mungkin tidak masalah. Bagaimana bila Ibu itu seperti Ibunya Sybill dalam buku “1000 wajah Sybill”? Tidak berada di rumah sakit jiwa tidak berarti seorang Ibu pasti sehat pikirannya. Ada Ibu yang bawaannya mellow, ada yang suka menggerutu, ada yang pencemas, ada yang harapannya pada anak terlalu tinggi.


Isi buku ini pada halaman 118 -139 membuat saya bertanya-tanya. Pada halaman-halaman tersebut dibahas beberapa kasus; ada keluhan pasien, diagnosa dan terapi. Sepengetahuan saya, diagnosa seperti tercantum dalam halaman-halaman itu hanya bisa dilakukan oleh seorang Psikiater. Sementara dari CV nya, penulis buku ini bukan Psikiater dan tidak memiliki latar belakang pendidikan Psikologi Klinis.

Saya tidak ingin membandingkan hypnotherapist satu dengan hypnotherapist lainnya. Karena masing-masing orang unik dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Banyak masalah pada anak yang dapat diperbaiki dengan pemberian hypnotherapy yang bijaksana. Salah satu buku tentang Hypnotherapy pada anak yang menurut saya sangat bagus adalah buku Hypnotherapy for Children karya Adi W. Gunawan.

Apa yang membuat buku Hypnotherapy for Children ini bagus? Tidak lain karena niat dan semangat menulis buku ini untuk berbagi cinta, pengetahuan dan pengharapan akan masa depan anak yang lebih baik dan cemerlang. Adi W. Gunawan menulis buku Hypnotherapy for Children dengan semangat yang ada pada puisi Khalil Gibran yang dikutip pada awal bukunya.

Anakmu bukan milikmu.
Mereka adalah putra-putri Sang Hidup
yang rindu akan dirinya.

Mereka lahir lewat engkau,
tetapi bukan dari engkau.

Mereka ada padamu, tetapi bukan milikmu.

Berilah mereka kasih sayang,
namun jangan berikan pemikiranmu.
Karena pada mereka ada alam pikiran sendiri.

Patut kau berikan rumah bagi raganya,
namun tidak bagi jiwanya.
Sebab jiwa mereka adalah penghuni
rumah masa depan
yang tiada dapat kau kunjungi
sekalipun dalam mimpi.

Engkau boleh berusaha menyerupai mereka,
namun tidak boleh membuat mereka
menyerupai engkau.
Sebab kehidupan tidak pernah berjalan mundur
ataupun tenggelam ke masa lampau.

Engkaulah busur tempat anakmu.
Anak panah hidup...melesat pergi.
       ~Khalil Gibran on Children

Kata pengantar yang ditulis Adi W. Gunawan pada bukunya patut direnungkan oleh para orang tua. Berikut kutipannya:

Anak adalah karunia dan berkat yang Tuhan berikan kepada kita untuk dibesarkan dengan penuh rasa cinta, penerimaan, penghargaan, dan dukungan. Namun seringkali, karena ketidaktahuan, ketidakpedulian, atau ketidakmengertian kita sebagai orangtua, anak yang saat dilahirkan telah Tuhan bekali dengan berbagai potensi luar biasa, potensi menjadi manusia besar dan agung, ternyata dalam proses tumbuh kembangnya mengalami berbagai hambatan yang membuat potensinya tidak bisa berkembang seperti yang seharusnya.

Saya banyak menangani anak-anak yang dianggap bermasalah baik oleh orangtua maupun lingkungannya. Setiap kali menangani klien anak-anak, hati saya menangis karena miris melihat bagaimana proses asih, asuh, asah, yang salah atau kurang tepat, yang dialami anak di rumah dan lingkungannya, ternyata merupakan faktor utama yang menghambat dan “merusak” anak.

Saya juga seringkali frustasi saat melakukan terapi pada anak. Bukan karena saya tidak sanggup atau tidak bisa namun lebih disebabkan oleh sikap orang tua yang tidak peduli dan tidak bersedia bekerja sama dengan terapis untuk membantu anak di rumah.

Seringkali anak yang tadinya bermasalah, setelah diterapi, kembali normal, namun beberapa saat kemudian kembali ke pola lamanya atau relapse. Anak kembali ke pola lama karena lingkungannya, lebih tepatnya keluarganya, mengkondisikannya seperti itu.

Mentalitas orang tua tipe ini adalah anak yang bermasalah maka anaklah yang harus dibereskan. Satu hal yang tidak mereka sadari yaitu anak sebenarnya adalah cerminan orangtuanya. Jadi, bila anak itu bermasalah maka yang sebenarnya bermasalah, yang menjadi sumber utama masalah, dan yang harus diperbaiki adalah orangtua.

Tanpa kesadaran dan kesediaan dari orang tua untuk berubah maka apapun yang dilakukan pada anak tidak akan ada hasilnya. Kalaupun ada, hanya akan bersifat sementara.

My note:
Sebelum melakukan HypnoParenting pada anak, tengoklah diri sendiri. Karena sebagaimana tulisan yang saya kutip di atas, yang menjadi sumber utama masalah dan yang harus diperbaiki adalah orangtua.

Terimakasih...
Salam takzim _/l\_

0 komentar:

Posting Komentar

Translate

About Me

Foto Saya
Guruntala
🌹A dam mast qalandar. #BlessingsClinic 🌹Give some workshops: Meridian Face & Body Massage, Aromatherapy Massage with Essential Oils, Make up. 🌹Selling my blendid Face Serum. IG & twitter: @guruntala
Lihat profil lengkapku

Followers

Komentar Terbaru

Visitors

free counters