Senin, 14 Mei 2012
Hitler Si Ahli Hipnosis Massal
23.26 | 
Diposting oleh
Guruntala
“Keadaan
hipnosis berbahaya bagi mereka yang sering menjadi subjeknya. Efek negatif
psikologis yang terjadi dapat mengacaukan susunan sel-sel otak. Hipnosis
memasuki wilayah kesadaran orang lain tanpa izin”. ~Paramhansa Yogananda dalam Autobiography
of a Yogi.
“Saya
menjelaskan seorang penghipnotis atau pelaku hipnosis sebagai operator dan
lawannya (yang dihipnosis) sebagai subjek. Maksudnya, pelaku hipnosis aktif
adanya, sementara subjeknya dalam keadaan pasif. Ini tidak mengherankan. Ketika
kita mengunjungi seorang dokter pun, hal ini yang terjadi. Kita berpikir, “Dia
(dokter itu) lebih tahu, dan dia akan memberi tahu apa yang mesti kulakukan.”
Sebatas itu, seorang penghipnotis (atau ahli hipnosis) memang mempengaruhi subjeknya,
dan sang subjek membiarkan dirinya terpengaruh.” Robbin Waterfield, Penulis Hidden Depths: The Story of Hypnosis
Betul, bahwa subjek tidak dapat dipaksa
untuk melakukan sesuatu di luar kemauannya, namun bagi seorang spiritulias
seperti Yogananda, menganggap manusia sebagai subjek sudah keliru.
Setiap orang yang menganggap manusia
sebagai subjek tidak membutuhkan waktu lama untuk meningkatkan derajat subjek
itu menjadi komoditas. Ini yang sedang dihindari Yogananda.
Dr. Bambang Setiawan, seorang ahli bedak
otak selalu mengatakan bahwa gugusan pikiran manusia dapat dipengaruhi oleh
pengulangan yang intensif (intensive
repetition).
Pengulangan yang intensif adalah mantra industri periklanan. Beberapa kalimat atau sugesti yang diulangi secara
terus menerus membuat mind kita
menjadi jenuh. Akhirnya mind menyerah
pasrah.
Osho (1931-1990), seorang mistik yang sungguh luar biasa menjelaskan:
“Repetition makes things real. Adolf Hitler wrote in his autobiography
Mein Kampf that if you go on
repeating a lie, it becomes real. Repetition
is the key...When you go on repeating some lie again and again and again,
it starts becoming real because the mind starts getting hypnotized by it.”
Pengulangan membuat sesuatu menjadi nyata. Pengulangan
adalah metode hipnosis. Apa yang diulangi secara terus menerus itu akan
terukir pada dirimu. Inilah yang menyebabkan ilusi dalam hidup.
Hitler
mengatakan:
“...there is only one difference between a
truth and a lie. The truth is a lie
that has been repeated very often.
And man can believe any lies. Man’s gullibility is infinite...man can believe
in anything! You just go on repeating.”
“(Sering
kali) kepalsuan yang diulangi secara
terus-menerus diterima sebagai kebenaran.” ~Hitler.
Iklan Selalu Satu Arah dan Tidak Dapat
Diajak Bicara!!!
Tidak ada iklan interaktif. Semua iklan
bersifat satu arah. Beda seorang pemimpin sekte dengan seorang spiritualis
adalah pemimpin sekte bicara satu arah sementara seorang spiritualis melakukan
dialog dan tanya jawab.
Seseorang yang ingin mempengaruhimu tidak pernah berargumentasi. Ia akan membombardir dirimu secara halus dengan
sugesti-sugesti yang diinginkannya. Karena ketika seorang berargumentasi
denganmu, kau pasti akan membela diri. Kau akan menjawab argumentasinya. Jika
seseorang tidak berargumentasi denganmu tapi secara terus-menerus membombardir
dirimu dengan sugesti-sugesti sesuai dengan keinginannya, kau akan mempercayai
dia!
Salah satu alat manipulasi
yang sering digunakan oleh para manipulator adalah “apresiasi berlebihan”. Seseorang “diangkat” terus-menerus hingga
tercipta ego baru, identitas baru, dan orang tersebut menjadi budak dari
identitas baru ciptaan sang manipulator.
Dikutip
dari buku NeoSpiritual Hypnotherapy
– Seni Pemusatan Diri untuk Bebas dari Pengaruh Hipnosis Massal – ringkasan Bab
Bahaya Pengulangan – karya Anand Krishna.
Diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama 2012.
Namaste
_/l\_
Label:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
About Me
- Guruntala
- 🌹A dam mast qalandar. #BlessingsClinic 🌹Give some workshops: Meridian Face & Body Massage, Aromatherapy Massage with Essential Oils, Make up. 🌹Selling my blendid Face Serum. IG & twitter: @guruntala
Copyright © 2010-2011 
0 komentar:
Posting Komentar