Minggu, 23 Januari 2011

Cooking


Kasihan deh, di usia saat ini saya baru merasakan pentingnya masak sendiri. Selama ini saya dimanjakan oleh asisten yang pandai masak. Bila sedang tak ada asisten, saya biasanya beli makanan, rantangan  atau pesan saja. Praktis kan.
Berhubung akhir-akhir ini mendapatkan asisten yang tidak bisa masak, mau rantangan kok menunya kurang cocok , rasanya perlu sekali memasak yang simple-simple untuk kesehatan tubuh yang mulai menua ini.
Kebetulan bulan-bulan ini saya sering membaca buku tentang Zen, tentang Mindfulness, bagaimana melakoni hidup sehari-hari dengan penuh penghayatan, being in here and now. Bagaimana kita makan, memasak, berjalan, mencuci piring, bekerja apapun dengan penuh penghayatan. Semua kegiatan kita sehari-hari kita jadikan working meditation. Menyenangkan bukan ?
Latihan meditasi adalah kembali kepada napas berkesadaran dan jalan berkesadaran. Napas adalah sahabat setia, seperti bumi solid sebagai tempat berlindung dari berbagai situasi mental, pikiran, emosi dan persepsi. Demikian penjelasan Thich Nhat Hanh, seorang Guru Zen terkemuka.
Dengan napas berkesadaran, kita bisa mengenali apa yang sedang terjadi dalam diri kita, apakah  kita sedang marah, gelisah, cemas, senang atau merasa apapun. Dengan mengenali kegelisahan dalam diri, separuh masalah kita selesai. Karena kita dapat melakukan katarsis sebagaimana diberikan dalam latihan “Self Empowerment for Total Wellbeing” di Anand Ashram. Bila sampah-sampah dalam diri rajin kita bersihkan, lebih mudah bagi kita untuk mindfulness, untuk merasa bahagia, untuk bisa menghayati kegiatan kita sehari-hari.
Masak masakan sederhana juga adalah salah satu working meditation. Konon di padepokan-padepokan spiritual, makanan akan dimasak sendiri oleh seorang yogi atau meditator. Karena energy cinta seorang meditator akan diserap oleh masakannya sehingga masakan sederhana akan terasa nikmat dan sehat karena dimasak dengan penuh cinta.
Baru-baru ini saya sadari bahwa wanita-wanita tangguh dari Komunitas Pecinta Anand Ashram ~Maya Muchtar, Ibu Liny, Ibu Norma, Jeanny, Herma, Halimah dll~ ternyata pandai memasak. Wanita memang multy tasking ^-^
Dasar saya keras kepala, sudah sering mendapat masukan tentang pentingnya bisa memasak, tetap saja nasihat itu masuk kuping kanan keluar kuping kiri. Baru mau dengar setelah terpojok hihihi. Ternyata bisa masak selain sehat untuk tubuh kita, sehat untuk emosi kita ~bila makan makanan yang dimasak dengan penuh cinta~  juga hemat uang ~sangat~ .
Yuk belajar masak…
Semoga kita semua sehat dan berbahagia _/\_

1 komentar:

depalpiss mengatakan...

Asik masak kirim2 bu kalo dah mateng he he he!, ngomong2 yang nulis pesen di shout Ibu, blog nya hi atuuuuttt hi hi hi (^_^) yes working meditations!

Posting Komentar

Translate

About Me

Foto Saya
Guruntala
🌹A dam mast qalandar. #BlessingsClinic 🌹Give some workshops: Meridian Face & Body Massage, Aromatherapy Massage with Essential Oils, Make up. 🌹Selling my blendid Face Serum. IG & twitter: @guruntala
Lihat profil lengkapku

Followers

Komentar Terbaru

Visitors

free counters