Senin, 30 September 2013
Malavita
08.44 |
Diposting oleh
Guruntala |
Edit Entri
Minggu ini saya selesai membaca
buku “Inferno” Dan Brown dan nonton film “Malavita”. Ternyata “Inferno” dan
“Malavita” artinya sama dalam bahasa Inggris yaitu “underworld”. What a
coincidence;p
Keluarga Giovanni Manzoni harus
menjalani program perlindungan saksi di sebuah kota kecil, Normandy, Prancis,
dengan identitas baru sebagai Fred Blake. “Fred” bersembunyi bersama istrinya,
Maggie dan kedua anak mereka, Belle dan Warren.
Fred harus bersembunyi di Perancis
karena dia mengungkapkan jaringan mafia di Brooklyn, New York, yang menyebabkan
gembongnya dipenjara. Hasilnya, nyawa Fred beserta keluarga senantiasa
terancam.
Saya jadi ngikik melihat anak
Fred, Warren, yang masih kecil tapi sudah menyerap ilmu bapaknya yang mafia,
wkkkkkk. Maaf, bukannya saya setuju dengan kekerasan atau bullying yang dilakukan oleh anak. Tapi melihat anak yang begitu
cerdas menyerap ilmu dari orang tuanya benar-benar menakjubkan.
Hari pertama masuk sekolah,
Warren sudah mampu membaca peta kekuatan di sekolahnya. Dia langsung tahu siapa
murid yang paling ditakuti, siapa yang gemar mem-bully, siapa yang bisa dimanfaatkan.
Dan Warren, sebagai anak mafia, dengan piawai merencanakan pembalasan kepada
anak-anak yang mem-bully dia pada hari pertama di sekolah. Hebat ya, wkkkkkkk...
Kekerasan dalam keluarga itu
ditularkan. Tumbuh dalam lingkungan mafia membaut Fred a.k.a. Giovanni menjadi
seorang mafia yang penuh dengan kekerasan. Istri dan anak-anaknya juga
berperilaku seperti Fred, perilaku seorang mafia a.k.a. preman.
Fred tidak segan-segan membunuh
orang yang membuatnya marah. Istrinya juga tidak segan-segan untuk membakar
toko yang pemiliknya membuat dia tersinggung. Anaknya, Belle juga memberi
pelajaran kepada temannya dengan bahasa kekerasan. Yang bisa mengendalikan
impuls “kekerasan” adalah si kecil Warren. Bila tak ada kesadaran, dan bila lingkungannya
mendukung, Warren bisa menjadi boss mafia. Dia cool, bisa membaca “peta” lingkungan sekitar, punya otak mafia
wkkkkkk.
Manusia tidak bisa lepas dari
lingkaran kekerasan, kecuali muncul awareness
yang merupakan buah dari meditasi atau kontemplasi. Bila kita lahir dari
keluarga yang keras, misalnya suka membentak-bentak, otomatis kita berperilaku
suka membentak-bentak. Kita juga akan menularkan perilaku suka membentak ke
lingkungan kita. Bila tidak mau terbawa oleh lingkaran perilaku negatif, mau
tidak mau kita perlu meditasi untuk memutuskan lingkaran itu.
Ketika datang ke Normandy, Fred
menemukan mesin ketik dan kemudian mencoba menulis pengalaman hidupnya. Menulis
merupakan salah satu bentuk meditasi dan kontemplasi. Dengan menulis, Fred
sedikit demi sedikit bisa mengendalikan impulsnya, yaitu langsung membunuh
ketika marah.
Fred “hanya” memukul tukang pipa
sehingga tulangnya patah di 12 tempat. Fred berbaik hati membawa si tukang pipa
ke rumah sakit. Bandingkan saat dia baru pertama kali datang. Fred langsung
membunuh penjual udang yang membuatnya marah.
Dengan menulis, Fred bisa
mengendalikan impulsnya ketika tetangganya yang cerewet mengomentari cara dia
memanggang daging. Dia bisa menahan diri untuk tidak menghabisi tetangga yang
cerewet itu.
Menulis juga membuat Fred bisa
menyadari, mengapa dia menjadi mafia. Dia menerima kekerasan, lalu dia sendiri
menjadi pelaku kekerasan. Demikian sharing dia pada klub pencinta buku dan film
di Normandy.
Fred juga mempunyai sisi baik.
Memang tidak ada orang yang 100 % putih, dan tidak ada orang yang 100 % hitam
ya. Fred lembut pada istri dan anak-anaknya. Fred juga menjadi volunteer untuk
mendapatkan air bersih di kota kecil itu. Maggie, istri Fred, punya sisi baik.
Dia jago masak, dan memperhatikan anggota FBI, yang menjaga keluarga mereka,
dengan memasak makanan lezat untuk mereka. Belle gadis yang romantis, sementara
Warren tidak mau keluarganya celaka karena ulah dia. Manis kan...
Manusia
memang punya sisi putih dan hitam. Yang merupakan problem kita manusia adalah
memutuskan perilaku yang selalu berulang, samsara... Tak ada jalan lain kecuali
meditasi...
TerimaKasih... Namaste _/l\_
Sabtu, 28 September 2013
Cinta dengan Titik
11.04 |
Diposting oleh
Guruntala |
Edit Entri
Hihihi, saya sebenarnya tak
terlalu hobi baca chicklit atau novel remaja. Banyak chicklit yang saya beli
namun tidak terbaca tuntas. Namun novel karya Bernard Batubara @benzbara ini berbeda. Saya ngefans dengan diksi dan frasa dia. Benzbara piawai meramu cerita
dari premis yang sederhana. Novel ini karya Benzbara yang kedua saya baca
setelah “Milana”.
Premis cerita ini sederhana yaitu
cerita cinta antara Nessa, Demas dan Endru.
Membaca buku ini seperti membaca
puisi cinta. Apa karena Benzbara suka puisi ya? Tokoh utama buku ini adalah
Nessa, seorang pecinta puisi Pablo Neruda.
Novel ini juga mengalir seperti lagu. Apa karena Benzbara suka musik dan lirik
musik Maroon 5 dan Yuna, seperti tokoh dalam novel ini,
Demas? Ehm...
Gak rugi deh baca buku novel,
apalagi novel yang ditulis oleh penulis seperti Benzbara. Kita jadi mengenal
kota Pontianak juga Yogyakarta, kota yang menjadi latar belakang cerita ini.
Jadi tahu deh bagaimana pekerjaan
seorang copywriter, pekerjaan Nessa.
Saya jadi pingin coba kue bingke, kue yang ada dalam cerita ini.
Cerita cinta selalu menarik dan
segar. Sama seperti novel ini *smile...
TerimaKasih... Namaste _/l\_
Dead Sleep
02.14 |
Diposting oleh
Guruntala |
Edit Entri
“Dead Sleep” adalah novel ketiga Greg Iles yang saya baca. Jadi ngefans sama Greg Iles karena novelnya
yang fenomenal “The Digital God: The Footprints of God”.
Buku ini bercerita tentang Jordan
Glass, yang bersama FBI berusaha menemukan kembaran Jordan Glass, Jane Glass,
yang menghilang.
Jordan Glass terkejut saat
melihat koleksi lukisan “Nude Women in Repose” karena salah satu model dalam
lukisan itu adalah Jane Glass. Seri lukisan “Nude Women in Repose” muncul di
pasaran dan terjual dengan harga luar biasa tinggi. Penikmat lukisan percaya
bahwa para wanita dalam lukisan itu tidak tidur tapi sudah meninggal.
Yang menarik dari novel Greg Iles
ini adalah novelnya berisi dan memikat. Pemaparannya tentang psikologi manusia
rinci dan memikat. Bagaimana seseorang yang dibesarkan dalam kekerasan, yang sering
dianiaya, akan menganiaya orang lain.
Bagaimana kehidupan seseorang dengan kepribadian ganda...
Hidup ini adalah samsara,
pengulangan demi pengulangan. Kekerasan akan menimbulkan kekerasan berikutnya.
Tak ada jalan lain untuk memutuskan lingkaran kekerasan dalam diri kita manusia
kecuali dengan meditasi. Syukurlah bumi selalu kedatangan para Master yang
penuh belas kasih untuk memberitahu manusia cara untuk keluar lingkaran
penderitaan...
Novel-novel bermutu seperti novel
Greg Iles ini membuka wawasan. Jadi tahu pengalaman hidup seorang fotografer.
Bagaimana kehidupan seorang agen FBI. Bagaimana dampak perang Vietnam kepada
veteran perang dan keluarganya...
Syukurlah ada buku di dunia ini.
Terimakasih untuk para penulis, editor, dan penerbit *smile
TerimaKasih... Namaste _/l\_
Label:
BUKU
|
0
komentar
The Girl with The Dragon Tattoo
01.28 |
Diposting oleh
Guruntala |
Edit Entri
Saya lagi senang baca novel
thriller. Minggu ini baca buku thriller tiga, “Dead Sleep” Greg Iles, “Inferno”
Dan Brown, dan “The Girl with the Dragon
Tattoo” Stieg Larsson.
Ketiga buku ini bagus, menghibur,
dan pastinya ada hikmah yang perlu direnungkan *ciiieeee;p.
Harriet Vanger, putri salah satu
keluarga paling berpengaruh di Swedia, hilang 40 tahun yang lalu.
Kasusnya tak terpecahkan. Tak ada
mayat. Tak ada saksi. Tak ada bukti. Semua petunjuk mengarah ke jalan buntu.
Henrik Vanger, sang paman, yakin
keponakannya itu dibunuh dan pelakunya adalah salah seorang anggota keluarga Vanger.
Ia menyewa Mikael Blomkvist, seorang jurnalis investigatif sekaligus pemilik
majalah Milenium, untuk menyelidiki
kasus Harriet.
Dalam investigasinya, Blomkvist
mendapat bantuan dari Lisbeth Salander, gadis punk asosial yang jenius dan
memiliki memori fotografis dan keahlian hacking.
Mereka menemukan kaitan antara
hilangnya Harriet dengan sejumlah kasus pembunuhan berantai yang tak
terpecahkan. Berdua mereka berupaya menguak rahasia kelam keluarga Vanger yang
hampir membuat nyawa Blomvkist hilang.
Buku ini seru, saya sampai
“tenggelam” saat membacanya. Yang saya garis bawahi dalam cerita thriller ini,
adalah kekerasan menimbulkan kekerasan lainnya. Kekerasan oleh seorang bapak
biasanya akan menurun pada anaknya. Atau kekerasan yang menimpa seseorang akan
membuat dia trauma. Sulit untuk memutuskan lingkaran kekerasan yang melibatkan
trauma dan dendam. Hal ini sering menjadi tema novel-novel besar, yaitu
lingkaran kekerasan, atau kekerasan yang terus berulang.
Bila keledai tidak mau terperosok
ke dalam satu lubang untuk kedua kalinya, manusia bisa terperosok pada satu
lubang kekerasan berulang kali. Samsara... pengulangan. Tak ada jalan lain
untuk memutuskan lingkaran kekerasan kecuali dengan meditasi.
TerimaKasih... Namaste _/l\_
Label:
BUKU
|
0
komentar
Sabtu, 21 September 2013
Aromatherapy for Wellness
08.59 |
Diposting oleh
Guruntala |
Edit Entri
Saya suka masakan Manado, antara
lain karena wangi sereh, kemangi, daun jeruk pada masakannya. Makanannya
nikmat, baunya wangi...
Nikmatnya makanan Indonesia
antara lain karena rempah-rempah. Wangi rempah tercium dari kuah sop konro
panas, kuah kari, kuah gulai, kuah opor. Nikmatnya... Selain membuat masakan
enak, rempah-rempah memanjakan penciuman kita . Senangnya mencium bau cengkeh,
pala, ketumbar pada masakan.
Indra penciuman kita adalah
penghubung primordial dengan otak kita. Setiap kali kita menghirup wewangian,
pemancar neuron di otak kita mengaktifkan produksi sekresi biokimia yang
mempengaruhi suasana hati, perasaan dan emosi kita. Bila minyak aromatik dioleskan
ke kulit kita, lewat air mandi atau masase, minyak itu menembus kulit,
menstimulasi sistem limfe kita, masuk ke dalam pembuluh darah dan menghantarkan
kenikmatan dan ketenangan bagi pikiran yang kacau.
Aromaterapi sudah dikenal sejak
ribuan tahun lalu sebagai sarana penghiburan dan pengobatan pada kebudayaan-kebudayaan
besar seperti kebudayaan India, kebudayaan Mesir Kuno, kebudayaan Romawi Kuno.
Peradaban Nusantara juga sudah mengenal aromaterapi. Perhatikan rangkaian
melati yang disisipkan pada sanggul pengantin Jawa. Wangi melati menenangkan
pengantin yang tegang pada upacara pernikahan. Bed of rose disiapkan untuk pengantin yang akan berbulan madu
karena memberikan gairah dan perasaan romantis.
“Bau lebih pasti dibandingkan suara dan pemandangan untuk membuat patah
hati.—Rudyard Kipling.
Pantas industri sabun mandi,
shampoo, parfum banyak diminati ya. Kita sikat gigi, mandi, keramas sebelum
ketemu dengan orang lain agar mereka tidak pingsan mencium bau kita.
Saya pernah membaca cerita
seorang pemain bulu tangkis yang jatuh cinta pada istrinya karena wangi rambut
istrinya. Wangi tubuh membuat orang lain terkesan, pantas parfum laku keras.
Untuk menyenangkan hati kita,
kita bisa menggunakan aromaterapi untuk ruangan. Awal tahun 2000, seorang teman
mengajak saya untuk masuk MLM produk aromaterapi dari Perancis. Bagus sih, tapi
harganya booo!!! Vaporizer-nya saja saat
itu seharga satu juta rupiah. Trus air aromaterapinya seharga 300 ribuan per
botol.
Mending pake vaporizer/penguap dari
tembikar. Murah meriah!!! Kita letakkan lilin kecil di bawah wadah air. Air di
wadah kita tetesi aromaterapi.
Vaporizer/Penguap dari tembikar |
Bila mau lebih hemat lagi, kita
bisa memakai dupa untuk pengharum ruangan. Untuk semangat kita bisa memilih
dupa mawar. Untuk menenangkan diri, kita bisa membakar dupa melati atau
lavender. Kita bisa memilih dupa rosemary di meja belajar atau meja kerja.
Untuk kontemplasi kita bisa menggunakan dupa sandalwood/ cendana. Asap dupa
tidak membuat sesak napas lho, beda dengan asap rokok karena rokok berasal dari
tembakau yang dibakar.
dupa aneka wangi |
Aromaterapi asli harganya mahal
karena merupakan sari tanaman. Untuk pijat detoks,
sebaiknya memakai massage oil dengan aromaterapi asli. Saya biasa memakai
produk Dewi Sri Spa Martha Tilaar. Produk aromaterapi dari Gaya Spa oke juga. Saya pernah mencoba
massage oil Gaya Spa untuk sakit kepala. Seri body butter dari Mustika Ratu oke
juga lho, murah meriah, wanginya oke. Saya sudah coba body butter Mustika Ratu dengan wangi melati dan mawar.
body mist - body butter -- massage oil |
Bagaimana memilih massage oil
yang cocok untuk kebutuhan kita? Tunggu tulisan berikutnya *smile
TerimaKasih... Namaste _/l\_
Langganan:
Postingan (Atom)
Translate
Blog Archive
-
▼
2013
(108)
-
▼
September
(17)
- Malavita
- Cinta dengan Titik
- Dead Sleep
- The Girl with The Dragon Tattoo
- Aromatherapy for Wellness
- Cerpen-cerpen Kuntowijoyo
- Simple Abundance
- Meniti Hidup Penuh Kegembiraan
- Makanan dan Minuman untuk Kebugaran
- 108 Power Pills of Wisdom
- Tips Membaca Efektif
- Belajar dari Perempuan Titik Nol
- Berkah Melimpah
- Berkarya dengan Motif Transpersonal
- Membudayakan Pikiran
- Perspektif yang Asyik
- The Most Successful Person on Earth
-
▼
September
(17)
About Me
- Guruntala
- 🌹A dam mast qalandar. #BlessingsClinic 🌹Give some workshops: Meridian Face & Body Massage, Aromatherapy Massage with Essential Oils, Make up. 🌹Selling my blendid Face Serum. IG & twitter: @guruntala