Kamis, 29 Agustus 2013
Warisan menjadi Malapetaka
23.31 |
Diposting oleh
Guruntala |
Edit Entri
Oei Hui Lan terlahir dengan
kemewahan dan kehidupan yang sempurna. Ayahnya, Oei Tiong Ham adalah orang
terkaya di Asia Tenggara, dikenal sebagai Raja Gula dari Semarang. Suami Oei
Hui Lan, Wellington Koo adalah politikus handal, ia menjabat sebagai Menteri
Luar Negeri China yang ikut serta dalam pembentukan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Ibu Oei Hui Lan yang ambisius berhasil membawa Oei Hui Lan bergabung dengan
kalangan jet set Eropa yang sejajar dengan keluarga kerajaan di Eropa.
Perjalanan hidup Hui Lan bagaikan
sebuah kisah telenovela yang tidak pernah berhenti dengan konflik,
perselingkuhan dan tragedi kehidupan. Sang ayah tiba-tiba meninggal dan
menyisakan warisan yang menjadi petaka di antara 8 istri dan 42 anak-anaknya.
Warisan yang sejatinya membawa berkah berubah menjadi pertikaian yang tidak
pernah berhenti sampai detik ini.
Kami sekeluarga tinggal di kota
Semarang tepatnya di Jalan Gergaji. Rumah keluarga kami sangat besar dan
berasitektur klasik Eropa dengan campuran etnik China seperti negeri asal kami.
Dengan luas tanah 9,2 hektar, ayah
seperti mendirikan sebuah istana ditengah-tengah kota Semarang. (halaman 19)
Rumah kami mempunyai tampak fisik
bergaya khas Italia dengan lapisan lantai keramik putih. Tapi di setiap ruangan
terdapat sekat bambu yang menyerupai istana kerajaan di China. Rumah kami memiliki 200 ruangan, ditambah dapur, vila pribadi dan 2 paviliun besar
yang biasa digunakan untuk menjadi ruang pesta keluarga. Ditambah satu lagi, kebun binatang pribadi. (halaman 20)
Di ujung tanah belakang kami,
ayah membangun rumah yang diperuntukkan bagi pelayan kami dari etnis pribumi.
Di sebelah selatan rumah kami menjadi tempat khusus dapur dan ruangan kesehatan
tempat ibu saya biasa melakukan pijit. Kami memiliki 40 pembantu rumah tangga yang diurus oleh kepala pelayan atau majordomo, 50 tukang kebun yang bertugas mengurus tanaman serta rumput di
sekitar rumah kami. Kami juga memiliki dua
koki yang berasal dari China dan Eropa. (halaman 20)
Ibu tidak begitu menyukai masakan
Eropa, sama seperti Tjong Lan (kakak
perempuan Hui Lan –noted), ia lebih menyukai masakan Indonesia. Ia juga memiliki
koki pribadi khusus asal Jawa dan mempunyai seorang tukang cuci pribadi. Ia
tidak ingin baju mewahnya rusak oleh pembantu yang asal. Setiap hari ibu selalu
menghabiskan waktunya untuk menyenangkan diri. Kalau sudah lelah, maka seorang
tukang pijit asal China akan datang untuk memijitnya. Biasanya ia akan pijit
dipondok vila kami. Saya menyukai tempat itu, sebab terkadang terdapat wangi opium
yang sangat menyenangkan. Ibu memang suka menghisap opium saat stress. (halaman
21)
Ibunya Hui Lan setiap hari kerjanya bersenang-senang. Punya koki
pribadi, tukang cuci pribadi, tukang pijit pribadi. Rumah mewah, duit melimpah,
tetap stress juga ya. Buktinya suka menghisap opium alias narkoba. Duit dan
kesenangan hidup berlimpah ternyata tidak menjamin seseorang hidup bahagia. –noted
Selang waktu berlalu, saya jadi
tahu ternyata opium itu sejenis narkoba yang bisa menenangkan pikiran. Dan ayah
adalah salah satu penjual opium terkenal di Jawa. Ia juga mengekspor semua
hasil bumi di Jawa seperti kopi, cengkeh, karet ke Eropa dan Asia. Ayah juga
suka menghisap opium bila sedang senggang.
Perdagangan yang sukses membuat seseorang kaya raya, apalagi menjual
opium a.k.a narkoba. Hingga saat ini penjual (bandar) narkoba jelas kaya raya.
Oei Tiong Ham, pria kaya raya, memiliki banyak istri dan anak, rumah mewah,
bisnis lancar, tetap stress juga ya. Buktinya suka menghirup opium untuk
menenangkan pikiran.-noted
Bagaimana Oei Tiong Ham menjadi
Raja Gula yang kaya-raya? Ceritanya ada pada halaman 115-118.
Dengan bantuan Konsul Jerman (Mr. Thendor- noted) yang menolongnya,
Oei Tiong Ham mengirimkan pemuda-pemuda ke Eropa untuk belajar menjalankan
mesin (pabrik gula-noted) dan
mereparasi bila terjadi kerusakan. Dan
terbukti nalurinya benar. Sukses ayah berkesinambungan sebab ia tidak pernah
puas. Kuncinya adalah ia peka terhadap setiap pembaharuan dan gagasan sehingga
tidak pernah berhenti menyekolahkan karyawan ke luar negeri supaya bisa
mempelajari hal-hal yang baru.
Buku ini juga bercerita tentang
perjalanan hidup rumah tangga Oei Hui Lan dan Wellington Koo. Oei Hui Lan
memutuskan untuk meninggalkan Wellington Koo setelah suaminya membawa seorang
wanita lain bernama Laura serta mengakui wanita itu sebagai istri sah.
Ibu juga memberikan sebagian
warisan yang ia miliki kepada saya dan sebuah rumah di Paris. Saya pun
menghabiskan hidup saya untuk sekali lagi berkeliling-keliling dunia untuk
melupakan akhir tragis pernikahan saya dengan Wellington. (halaman 275)
Uang tidak bisa memenangkan cinta dan kesetiaan seorang suami (dan
istri juga;p).- noted
Sepertinya cobaan yang terjadi
karena harta warisan ayah tidak berhenti sampai di sana saja. Satu per satu
keluarga keturunan Lucy Ho dan Haow masih memperebutkan aset-aset mereka di
luar negeri yang terbagi-bagi. Karena saat Haow meninggal, ia mengatas namakan
semua perusahaan itu dengan namanya. Lucunya dalam keluarga Lucy Ho sendiri,
anak tertuanya Tjong Le dan Tjong Tjay saling mengklaim aset-aset mereka yang
berujung di meja pengadilan. Saya tidak
pernah mengerti keluarga macam apa kami ini, uang yang seharusnya membuat kami
hidup bahagia kini berbalik menjadi petaka diantara kami sendiri. (halaman
286)
Sepanjang hari usai peristiwa
menakutkan itu (Oei Hui Lan dirampok di
apartemennya di New York –noted), saya terus merenung dan akhirnya mengerti
mengapa saya tidak pernah bersyukur dalam kehidupan saya. Tuhan memberikan saya kehidupan yang sepatutnya saya hargai dengan suka
cita tapi ternyata saya tidak pernah puas dan ketidakpuasan itulah yang
akhirnya menjadi letak kehancuran keluarga kami dan ayah kami khususnya.
Kalau saya kaji hidup saya kembali, kami seharusnya menjadi orang bahagia
karena memiliki semua yang kami kehendaki tapi itu menjadi sebaliknya. Harta
yang berlimpah tidak dapat memberikan kebahagiaan yang seharusnya kami
dapatkan. (halaman 303)
Kisah tragis Oei Hui Lan ini
menarik untuk dibaca dan direnungkan.
TerimaKasih... Namaste _/l\_
DATA BUKU:
Judul: Kisah Tragis Oei Hui Lan,
Putri Orang Terkaya di Indonesia
Penulis: Agnes Danovar
Tebal: 309 halaman
Penerbit: AD PUBLISHER, 2012
ISBN: 978- 602- 19390-4-8
Rabu, 28 Agustus 2013
Peluang Bisnis Berlimpah
19.48 |
Diposting oleh
Guruntala |
Edit Entri
Foto dari Facebook sottosopra69 |
Kemarin, Rabu 28 Agustus 2013,
saya mengikuti seminar di Baba Studio,
School of Website & Mobile App. Topik “Digital Marketing” dibawakan dengan
keren oleh Direktur Marketing Baba Studio, Dian
Martin, ST. Bagaimana agar website kita rame di dunia maya? Ternyata ada
tip dan trik yang dibagikan oleh Bapak Dian Martin.
Setelah mengikuti seminar itu,
saya jadi sangat tertarik untuk mengikuti Kursus Web Master. Kita kan mau toko
online kita dikunjungi banyak orang, tidak hanya dikunjungi oleh kita dan
saudara kita hihihi. Bagaimana agar toko online kita bisa menghasilkan
keuntungan? Itulah perlunya digital marketing atau internet marketing.
Banyak sekali hal yang menarik di
dunia ini. Waktu kita di dunia tidak bakal cukup untuk mempelajari banyak hal
yang menjadi minat dan kekuatan kita. Pantas menurut Direktur L’Ayurveda, Ibu Maya Muchtar, dengan
hidup sehat a la Ayurveda, manusia bisa hidup sehat produktif hingga usia 125
tahun. Karena memang banyak sekali yang perlu kita pelajari dan nikmati di
dunia ini.
Pak Dian Martin membuka mata saya
tentang menariknya dunia IT. Orang-orang terkaya di dunia saat ini dari dunia
IT. Mereka bisa sukses dan berjaya pada usia sebelum 40 tahun. Keren abizzz!!!
Saya juga jadi berpikir. Minat
saya banyak, namun waktu dan tenaga saya terbatas. Sudah mulai uzur bo;p
Dunia tulis menulis sangat
menarik. Tidak akan habis ide sepanjang hayat
bila memang saya memutuskan dunia saya adalah dunia menulis. Saya bisa
menulis feature, cerpen, resensi buku. Bisa lah menulis biografi bila diasah.
Trus saya tertarik dengan dunia
healing. Mungkin karena saya sering sakit, badan gampang capek, emosi moody dan gampang meledak-ledak. Dunia healing juga tidak akan selesai
dijelajahi bila saya memutuskan bahwa dunia healing adalah dunia saya. Saya
bisa reiki, bisa jadi Konsultan Tarot,
bisa crystal healing, sudah belajar
Aromatherapy, belajar teknik-teknik massage untuk kesehatan dan kecantikan.
Saya juga ingin belajar AyurHypnotherapy untuk mengatasi kecanduan dan perilaku
tidak sehat.
Saya berbakat seni. Saya terima
order mendandani orang. Bila mau, saya bisa memperdalam teknik hair-cutting
saya dan menjadi stylist andal. Dunia kecantikan sangat menarik, menjanjikan
pemasukan untuk membiayai hidup kita. Bisa lah hidup dari dunia kecantikan.
Saya juga tertarik untuk belajar
menjahit. Menjahit sederhana sih saya bisa. Namun untuk jadi pakar kan butuh
jam terbang 10.000 jam menurut Malcolm
Gladwell dalam Outliers.
Trus bagaimana dengan menjelajahi
diri? Siapa aku, itu pertanyaan terbesar dalam hidup saya. Perlu waktu untuk
menjelajahi diri. Untuk apa kita hidup dan beberapa pertanyaan fundamental
lainnya. Harus deh mencurahkan waktu untuk menjelajahi diri.
Demikian curhat hari ini. Minat
begitu banyak, waktu dan kondisi saya terbatas ;p
Terimakasih... Namaste _/l\_
Label:
Awareness
|
0
komentar
Make Up Sederhana
09.20 |
Diposting oleh
Guruntala |
Edit Entri
dr. Edwina mau gladi resik wisuda S2 FK UI -make up sederhana |
Alas bedak: PAC alas bedak cair, kesannya ringan, untuk make
up pagi dan siang.
Bedak: Bedak tabur PAC Sari Ayu Martha Tilaar, bedak padat
PAC utk re-touch.
Pensil alis: Pensil alis VIVA coklat tua yang terkenal.
Murah tapi the best eyebrow pencil.
Eye shadow: Maybelline yang murah
meriah. Sebenarnya koleksi Sari Ayu warnanya keren-keren loh. Cuman eyeshadow Maybelline
ku belum habis.
Eye liner: Kanebo. Btw, eye liner
PAC sekarang ada yang warna-warni lho. Sudah kucoba ok juga. Kapan-kapan mo beli. Kudu support produk Indonesia
(sebisanya;p)
Mascara: Mavala
Blush on: masih Revlon (belum
habis;p). Blush on yang bagus produk Indonesia menurutku dari Caring Color Martha
Tilaar dan dari La Tulipe.
Lipstik: La Tulipe. Btw, lipstik
dari Sari Ayu dan PAC warna-warnanya cantik. Untuk sehari-hari saya slalu
memakai lipstik Sari Ayu Martha Tilaar. Favoritku warna Nias 01, warna pink
segar.
dr. Edwina bersama putrinya, Dita Uloli |
Keponakan saya mau menghadiri
gladi resik wisuda S2 Fakultas Kedokteran UI. Karena ada acara foto-foto dengan
Rektor UI jadi kudu dandan dikit. Dan serunya aku lupa bawa pencukur alis.
Kurang-kurang dikit gak pa pa kan yak. Angka 10 kan untuk Tuhan *ngeles-wkwkwk
TerimaKasih... Namaste _/l\_
Label:
Make Up
|
0
komentar
Minggu, 25 Agustus 2013
Kombinasi Warna Make Up
07.15 |
Diposting oleh
Guruntala |
Edit Entri
Sumber: discoverdigitalphotography.com |
Kombinasi warna make up pada dasarnya sama dengan
kombinasi warna pada interior maupun eksterior ruangan, juga kombinasi warna
pada baju-celana/rok-kerudung atau kebaya-sarung-selendang.
Apakah suatu kombinasi warna itu
serasi atau tidak? Salah satu tolak ukurnya adalah kita nyaman dan senang
melihat kombinasi warna yang kita pakai.
Kita juga bisa belajar dari alam.
Perhatikan bunga anggrek ungu dengan daun hijau. Berarti hijau dapat dipadu
padankan dengan ungu.
Ada kombinasi warna yang senada,
ada kombinasi warna yang tabrakan. “Nyaman dilihat” adalah kata kunci.
Contoh 1:
Warna pemerah pipi: merah jambu
Eye shadow: nuansa biru atau
nuansa ungu. Bila ingin netral bisa memakai eyeshadow abu-abu atau coklat.
Lipstik: nuansa merah jambu
Contoh 2:
Warna blush on: jingga
Eye shadow; warna nuansa hijau,
nuansa jingga hingga kuning. Warna netral coklat, abu-abu.
Lipstik: nuansa jingga
Contoh 3:
Warna blush on: merah atau merah
bata
Eye shadow: warna nuansa peach,
jingga lembut, warna salem. Netral: coklat, abu-abu, biru
Lipstik: nuansa peach, salem,
nuansa jingga.
Demikian;p
*Mengenang pelajaran saat ikutan
kursus dan workshop Tata Rias.
Terimakasih... Namaste _/l\_
Label:
Color
|
0
komentar
Be Free !!!
06.40 |
Diposting oleh
Guruntala |
Edit Entri
Foto dari Facebook sottosopra69 |
Kehidupan berjalan terus. Banyak
orang berseliweran di dekatku, namun aku merasa sendiri. Dalam keramaian, aku
tetap merasa sendiri. Orang-orang bekerja, makan, tidur, kawin, cerai, punya anak,
membesarkan anak terus meninggal. Sebenarnya apa sih arti kehidupan ini? Untuk
apa aku hidup?
“Jawabannya semua ada dalam kitab
suci,” Demikian selalu ucapan para penceramah, orang-tua, guru-guru dan orang-orang
di sekitarku.
“O, begitu ya,” aku
manggut-manggut demi basa-basi. Sebenarnya aku belum puas dengan jawaban
mereka.
“Kita semua sebagai orang yang beriman harus
hidup sesuai petunjuk yang sudah ada pada kitab suci. Itulah hidup yang lurus,
“ Ceramah demi ceramah menyerbuku dan meneror keinginanku untuk hidup bebas.
Aku hidup bagaikan zombie. Hidup
tanpa tujuan dan semangat. Kuliah kujalani tanpa semangat.
Aku membenamkan diri dalam
bacaan-bacaan dakwah yang sangat membosankan, terbenam dalam ritual yang aku
jalani dengan ketakutan.
Waktu berlalu begitu cepat. Aku
lulus, mendapatkan pekerjaan lalu menikah dengan Erlangga, teman sekampusku
dulu.
“Laras, bangun dong!!!” Erlangga rupanya
memperhatikan juga keadaan diriku.
“Semangat, semangat!!! Engkau
tampak begitu menderita, hidup bagaikan robot. Mengapa kau menjalani kehidupan
atas dasar pandangan hidup orang lain. Tidakkah kau ingin hidup jujur dengan
dirimu sendiri? Bagaimana kita bisa hidup bersama saling mengisi bila tak ada kejujuran
dan keterbukaan satu sama lain?” Erlangga membujukku.
Iya, sampai kapan aku begini?
Hidup berdasarkan pandangan orang lain tentang benar dan salah. Aku harus hidup
jujur dengan diri sendiri. Aku ingin bebaaaaaasss!!!
Terimakasih Tuhan atas semua anugerah
dan kesadaran yang Kau limpahkan untukku. Aku ingin menjadi orang bebas
sehingga bisa mencintaiMu tanpa ketakutan. Perkenankanlah ya Tuhan, Wahai Yang
Maha Pengasih dan Maha Penyayang...
Label:
Cerpen
|
0
komentar
Langganan:
Postingan (Atom)
Translate
Blog Archive
-
▼
2013
(108)
-
▼
Agustus
(21)
- Warisan menjadi Malapetaka
- Peluang Bisnis Berlimpah
- Make Up Sederhana
- Kombinasi Warna Make Up
- Be Free !!!
- Passion
- Mengaktifkan Gen-gen yang Bermanfaat
- Mengusir Kemalasan
- Menjelajahi Diri bersama Siddhartha
- Belanja Sampai Mati di Turkey
- 29 Gifts
- Mengenal Diri
- Mekar bagai Bunga Segar bagai Embun
- Cinderella in Paris
- and the mountains echoed
- This Is But Just a Dream
- Dunia Lain
- Poligami
- Mudik... Mudik !!!
- Istri Direktur
- Mudik: Kembali ke Diri yang Sejati
-
▼
Agustus
(21)
About Me
- Guruntala
- 🌹A dam mast qalandar. #BlessingsClinic 🌹Give some workshops: Meridian Face & Body Massage, Aromatherapy Massage with Essential Oils, Make up. 🌹Selling my blendid Face Serum. IG & twitter: @guruntala