Selasa, 06 Agustus 2013

Poligami


Fota dari Face Book: sottosopra69


Sandra terpaku. Langit serasa runtuh. Bumi seakan mau menghimpit dirinya. Air mata tak bisa keluar karena kesedihan terperangkap di dada. Sakit luar biasa.

Semalam Haris minta izin, “Sandra, izinkanlah aku menikah lagi. Aku menikah lagi untuk mempunyai keturunan yang kuidam-idamkan. Aku tak ingin menyakiti hatimu. Aku tetap Haris yang selalu menyayangi dan melindungimu.”

Sandra menjerit dalam hati. “Mengapa Tuhan tidak adil? Tuhan, Kau tidak adil! Aku sudah sholat lima waktu, rajin tahajud, rajin bersedekah, rajin beramal. Mengapa Kau tidak mau mengabulkan permintaan sederhana ku ini. Mengapa Kau tidak memberi anak padaku? Percuma aku beribadah pada Mu!”

Sandra mempertimbangkan untuk bercerai. Tapi perceraian akan membuat dirinya lebih menderita. Begitu menikah dengan Haris, Sandra berhenti bekerja. Sandra menjadi ibu rumah tangga penuh waktu serta berusaha untuk hamil agar bisa memberi anak-anak yang lucu pada Haris. Ternyata setelah 8 tahun usaha Sandra tidak juga menghasilkan sehingga Haris mau menikah lagi.

“Mengapa aku tidak Kau beri anak, Tuhan? Tuhan, Kau sungguh tidak adil!!! “ jerit Sandra penuh kemarahan.

“Kau akan mendapatkan rumah yang indah di surga karena kau ikhlas menikahkan suamimu, “Ibu Mertua menghibur.

Sandra mengangguk-angguk, “Rumah di surga apaan? Siapa yang butuh rumah di surga? Aku butuh surga di rumahku di dunia. “ Sandra membatin.

Demi tata krama, demi sopan santun, Sandra menghadiri pernikahan Haris dengan Amel. Sandra tersenyum dengan terpaksa.

“Pura-pura ikhlas deh. Lama amat ini acara, aku mau kabur,” Sandra membatin di tengah pesta.

Sepulang dari pesta, Sandra langsung ke kamar tidur. Terasa sepreinya sangat dingin, sedingin hati Sandra.

“Haris sedang bersenang-senang dengan Amel. Namanya juga pengantin baru. Pasti ranjang jadi panas.”

“Rasanya baru kemarin Haris mengejar-ngejar aku. Aku bagai wanita tercantik di dunia karena diistimewakan oleh Haris. Rasanya baru kemarin akad nikah kami. Saat itu aku sangat bahagia, Haris tampak berbinar-binar. Tak percaya rasanya dengan statusku hari ini...wanita yang dimadu! Julukan yang sangat ditakuti oleh rata-rata istri pertama. Ternyata aku mengalami sendiri. Mengapa nasibku begitu buruk?”

Hari demi hari  berlalu...tanpa terasa tahun sudah berganti. Sandra bagai hidup di dunia tak bermusim. Tanpa senyum, tanpa tawa, tanpa kebahagiaan. Sandra mendengar kehamilan Amel lalu kelahiran anak Amel-Haris tanpa rasa...

Dalam kesendirian,dalam duka, Sandra mendapat ilham, mendapat inspirasi...

“Percuma untuk menangisi nasib. Aku mau tersenyum, aku mau menangis darah, takdir terus berjalan atas diriku. Mengapa aku tidak membahagiakan diriku sendiri?” Sandra tersenyum pada dirinya sendirinya. Dia langsung mandi keramas, trus memakai bajunya yang cantik. Sambil mengoleskan lipstik, Sandra tersenyum pada dirinya di cermin.

“Percuma bersedih Sandra. Berbahagialah. Keluar dari tempurung kesedihan. Cari buku-buku yang bagus di Gramedia. Trus ikut kursus menjahit. Isi Ipod dengan lagu-lagu menarik. Hidup ini indah, Sandra. Yesss!!!” Sandra membatin.

“Terimakasih Tuhan, Ya Allah, YaRabb. Maafkanlah hamba Mu yang buta ini. Maafkanlah hamba Mu yang tidak tahu cara bersyukur padamu, “Sandra bersujud...

0 komentar:

Posting Komentar

Translate

About Me

Foto Saya
Guruntala
🌹A dam mast qalandar. #BlessingsClinic 🌹Give some workshops: Meridian Face & Body Massage, Aromatherapy Massage with Essential Oils, Make up. 🌹Selling my blendid Face Serum. IG & twitter: @guruntala
Lihat profil lengkapku

Followers

Komentar Terbaru

Visitors

free counters