Selasa, 13 Agustus 2013

Cinderella in Paris



Cinderella in Paris merupakan novel tentang perjalanan, perjalanan seorang Saras Ratiban mencari cinta, juga merupakan perjalanan Saras menjelajahi Paris, Amsterdam, Brussel, Luxembourg hingga Melbourne...

Novel ini novel 2 in 1 *smile. Baca kisah seorang Cinderella mencari pangeran dapat hadiah cerita perjalanan menyusuri Eropa Barat, atau mau kisah perjalanan menyusuri Eropa Barat dan Melbourne dapat bonus kisah cinta...

Jadi jomblo di tengah orang-orang kepo kadang harus menyabar-nyabarkan diri ya. Contohnya pada halaman 255, ada teman naik mobil omprengan Saras yang nyinyir, namanya Ibu Sur, 45 tahun.  Mungkin Ibu Sur itu mau melepaskan stressnya dengan kepo pada urusan orang lain.

“Aduh, Dev. Masih tanggal muda begini saya sudah kerepotan. Gaji sudah habis. Kenapa hidup begini berat ya?” keluh Ibu Sur pada Devy, teman seomprengan.

“Si Saras karier boleh saja bagus, tapi umur sudah 30 lebih masih belum laku-laku. Buat apa karier tinggi-tinggi? Lagian sih hari gini, kalau punya tampang standar, nggak usah terlalu milih-milih,kecuali kalau cantik seperti Devy ya,” celetuk Ibu Sur si Ibu Kepo.

Emang orang yang tidak bahagia banyak masalah cenderung kepo ya, menyebarkan stress dia ke orang-orang (note to myself ;p ).

Novel travelogue ini begitu hidup, kita seakan numpang di back pack Saras Ratiban. Uraiannya perlu disimak apalagi untuk yang berminat jadi backpacker menyusuri Eropa Barat. Siapa tahu kita bisa jalan-jalan kesana ya..amiin. lagipula kesaktian membaca adalah membuka mata, berasa di suatu tempat tanpa harus menginjakkan kaki ditempat itu. Kita  cukup membaca, berimajinasi, haaaa imajinasi berasa nyata hahahahhh ;p

Ini contoh bagaimana kita berasa berkunjung ke istana Raja Louis XIV hahaha:

Hari ini tujuan wisataku adalah Chateau de Versailles. Rasanya maksud Raja Louis XIV membuat istana yang super megah dan dikagumi banyak orang sudah terwujud. Bahkan, sampai saat inipun kemegahan istana ini tidak hanya diketahui bangsa Prancis, tetapi juga semua orang di seluruh dunia, termasuk aku dan Ela. Saat istana ini dibangun, Versailles merupakan pedesaan yang sepi dan jauh dari keramaian kota Paris dan memang dibangun oleh raja Prancis untuk menghindar dari hiruk pikuk kota Paris. Walaupun sudah membawa contekan rute metro menuju istana dari Mbak Arjani, aku dan Ela sempat tersesat di Stasiun Seferino. Akhirnya setelah bertanya ke beberapa orang, kami naik metro dari Stasiun Palais Royal-Musee du Louvre menuju Stasiun Versailles Rive Droite. Di stasiun metro terakhir, ternyata seisi metro yang kami naiki ini dipadati oleh turis dari berbagai negara yang ingin melihat Chateau de Versailles.

Chateau de Versailles. Bangunan yang bergaya barok Prancis ini dihiasi berbagai lukisan raja, Ratu Marie Antoinette, dan keluarganya yang berukuran raksasa. Di salah satu bagiannya terdapat istana kaca, yang semua dinding dan langit-langitnya terbuat dari kaca dan berhias ornamen emas. Aku menatap dinding berhias di sekitarku dan membayangkan menjadi Cinderella sesaat dengan sepatu kaca yang berdansa dengan pangeranku di ruangan ini. (halaman 123)

Yuk beli buku ini, dan simak cerita perjalanan menyusuri Paris, Amsterdam, Brussel, Luxembourg dan Melbourne.....
Enjoy the reading.........

Terimakasih... Namaste _/l\_

DATA BUKU
Judul : Cinderella in Paris
Penulis : Sari Musdar
Tebal : viii + 318 halaman
Penerbit : PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, 2013

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Terima kasih mbak Rawinah, ijin share ya

Guruntala mengatakan...

Makasih tlah mampir :) Silakan :) _/l\_

Posting Komentar

Translate

About Me

Foto Saya
Guruntala
🌹A dam mast qalandar. #BlessingsClinic 🌹Give some workshops: Meridian Face & Body Massage, Aromatherapy Massage with Essential Oils, Make up. 🌹Selling my blendid Face Serum. IG & twitter: @guruntala
Lihat profil lengkapku

Followers

Komentar Terbaru

Visitors

free counters