Minggu, 18 Agustus 2013

Mengusir Kemalasan



Hari ini, 18 Agustus 2013, saya berkesempatan ikut serta dalam acara Bhakti Sosial Yayasan Anand Ashram di One EarthRetreat Ciawi Bogor. Pada acara Bhakti Sosial ini diadakan pengobatan gratis, penyuluhan kesehatan, terapi rileksasi dengan reiki serta bazaar pakaian murah.

Saya berkesempatan untuk melayani dengan terapi rileksasi reiki. Sebelum melakukan reiki, saya biasa bertanya mengenai keluhan ibu-ibu yang saya tangani. Biasanya penyakit ibu-ibu adalah pegal-pegal dan sakit lutut. Ternyata mereka kurang minum air putih, terlalu banyak minum teh.

Ada beberapa kali percakapan seperti ini:
Saya: Bila bangun tidur, sebaiknya minum air hangat diberi air jeruk nipis sedikit. Banyak minum air putih, kurangi minum teh.
Ibu-ibu: Pasarnya jauh untuk beli jeruk nipis.

Padahal daerah Ciawi merupakan daerah yang sangat subur. Tanaman jeruk mudah tumbuh di sana. Bila malas ke pasar, bisa titip ke Abang-abang sayur. Lagipula ke pasar kan tidak perlu tiap hari, cukup seminggu sekali.

Faktor utama adalah kemalasan. Untuk kesehatan diri pun malas. Apa sulitnya mencari jeruk nipis di daerah tropis yang subur ini?

Itulah problem rata-rata kita, orang Indonesia etnis Melayu, yaitu kemalasan!!!

Pantas yang lahir di Indonesia bukan Thich Nhat Hanh atau Ajahn Brahm, tetapi Anand Krishna!!! Selalu ada seorang guru yang dikirimkan oleh Yang Maha Pengasih untuk satu kaum. Namun bila kaum itu menyia-nyiakan guru yang dikirimkan tersebut, malah melempar tai, maka kehidupan bangsa itu akan semakin terpuruk.

Saya suka membaca buku Thich Nhat Hanh. Kelembutan guru Zen Buddhist ini terpancar pada wajahnya. Namun ajaran meditasi Zen yang lembut a la TNH cocok untuk orang Vietnam, China, Jepang, Korea, orang Barat, yang terlalu rajin bekerja sehingga lupa untuk bersantai sejenak.

“Bangsa Indonesia ini bangsa yang besar, maka penyakitnya pun besar,” saya teringat pada salah satu ceramah Pak Anand Krishna saat Open House di Padepokan Anand Ashram Sunter.

Untuk lebih jelas mengenai penyakit orang Indonesia, silakan membaca buku “Manusia Indonesia” karya budayawan Mochtar Lubis.

Faktor alam yang subur, juga lembab mendukung penyakit malas *bicara-pada cermin. Faktor alam yang terdiri dari pulau-pulau yang banyak gunung berapi, dikelilingi lautan yang di dalamnya juga terdapat gunung-gunung berapi, membuat orang Indonesia mudah tersinggung. Manusia Indonesia tampaknya sabar, namun bisa mengamuk seperti pada peristiwa tragis 1965 dan 1998.

Tip-tip untuk mengatasi amarah, depresi, duka, insomnia, migrain, kecewa, trauma dan lain-lain dibahas pada buku “Sehat dalam Sekejap dengan Meditasi Dinamis Ananda (MeDiNa)” karya Bapak Anand Krishna. Silakan dibaca dan dipraktekkan ;)

Buku yang bagus sekali untuk dipraktekkan oleh manusia Indonesia adalah buku “Hidup Sehat dan Seimbang Cara Sufi” karya Bapak Anand Krishna. Pada buku ini dibahas, antara lain, makanan yang cocok untuk manusia Indonesia adalah makanan yang mudah diperoleh di negeri tropis ini. Kita dikelilingi lautan, maka bagus sekali mengkonsumsi ikan, bukan daging merah. Buah yang cocok untuk kita adalah buah yang tumbuh di tanah kita, bukan buah-buahan import.

Demikian;p Semoga kita sebagai manusia Indonesia dapat mengatasi penyakit-penyakit kita seperti kemalasan, mudah tersinggung dan lalin-lain.

TerimaKasih... Namaste _/l\_


0 komentar:

Posting Komentar

Translate

About Me

Foto Saya
Guruntala
🌹A dam mast qalandar. #BlessingsClinic 🌹Give some workshops: Meridian Face & Body Massage, Aromatherapy Massage with Essential Oils, Make up. 🌹Selling my blendid Face Serum. IG & twitter: @guruntala
Lihat profil lengkapku

Followers

Komentar Terbaru

Visitors

free counters